Fahira Idris Dorong Potensi Kepulauan Seribu Jadi Sentra Kerapu Nasional

Fahira Idris Dorong Potensi Kepulauan Seribu Jadi Sentra Kerapu Nasional

Erika Dyah - detikNews
Selasa, 30 Jan 2024 20:20 WIB
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris
Foto: Dok Pribadi
Jakarta -

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris membahas potensi budi daya kerapu bersama nelayan di Kepulauan Seribu. Menurutnya, diperlukan program berkelanjutan agar potensi ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi yang mampu menyejahterakan semua nelayan di Kepulauan Seribu.

Hal ini ia sampaikan saat bertemu nelayan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, di sela-sela kunjungan kerja DPD RI dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Fahira mengungkapkan perlunya program budi daya kerapu berkelanjutan yang memerhatikan kelestarian dan lingkungan hidup.

Menurutnya, ikan kerapu bernilai ekonomi tinggi sehingga sangat layak untuk menjadi pilihan utama nelayan di Kepulauan Seribu. Ia pun menyebut pembibitan dan pembiakan yang praktis, bahkan dapat dipanen setelah 5-6 bulan masa budi daya, membuat budi daya kerapu menjadi solusi efektif peningkatan kesejahteraan nelayan Kepulauan Seribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjadikan Kepulauan Seribu sebagai sentra produksi ikan kerapu nasional di mana nelayan menjadi penggerak utamanya harus menjadi fokus kita bersama. Saya mendorong berbagai program pemberdayaan nelayan terutama budidaya ikan kerapu menjadi prioritas dengan memperluas lahan budidaya, menyediakan jaring dan benih, pelatihan, pendampingan, dan inovasi serta teknologi," jelas Fahira dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).

"Selain itu, program bantuan modal bagi nelayan untuk berwirausaha budi daya ikan kerapu harus semakin ditingkatkan dan diperluas," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Fahira mengungkapkan ada beberapa kendala yang harus dihadapi agar budi daya ikan kerapu di Kepulauan Seribu terus berkembang pesat. Misalnya, mencari Solusi keterbatasan lokasi budi daya yang sesuai dan dampaknya terhadap lingkungan.

Ia pun mengimbau para pemangku kepentingan terkait, baik di pusat maupun di DKI Jakarta, melakukan inovasi budi daya ikan kerapu. Inovasi ini meliputi bidang teknologi, manajemen, hingga keberlanjutannya untuk menjamin efisiensi produksi, kualitas produk, dan keberlanjutan lingkungan.

Menurutnya, bukan tidak mungkin budi daya ikan kerapu di Kepulauan Seribu menjadi industri seperti budi daya ikan salmon di Norwegia yang saat ini telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

"Ekspor salmon Norwegia yang merupakan hasil budi daya saat ini menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara tersebut bahkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang mulai dari nelayan hingga petani pakan ikan," tutur Fahira.

"Jika kita fokus kepada inovasi dan pengembangan pasar, bukan tidak mungkin Kepulauan Seribu menjadi salah satu penghasil ikan kerapu terbesar bagi pasar dunia," pungkasnya.

Simak juga Video 'Kepulauan Seribu Bakal Dipermak, Jadi Pengembangan Wisata':

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads