Enam belas orang peziarah sempat tersesat di Gunung Gede-Pangrango, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka saat ini telah ditemukan dan kondisinya selamat.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, mengatakan para warga tersebut berangkat ke Gunung Gede-Pangrango pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Titik awal 16 orang survivor mendaki Kampung Pondok Menteng RT 01 RW 01 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, menuju ke tempat ziarah. Para survivor sedang melakukan ziarah ke Gunung Pangrango," kata Jalaludin dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (29/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minggu (28/1)
Pukul 03.00 WIB Peziarah Turun Gunung
Pada Minggu (28/1) sekitar pukul 03.00 WIB, mereka selesai melaksanakan ziarah kemudian turun untuk pulang. Namun, di tengah perjalanan itu ada 3 orang yang terpisah.
"Di tengah perjalanan 3 orang terpisah dan tersesat dari rombongan," katanya.
Minggu (28/1)
Pukul 16.30 WIB Peziarah Mengabari Tersesat
Pada Minggu (28/1) sore, salah satu survivor berkomunikasi dengan keluarganya. Dia mengabari bahwa mereka tersesat.
"Hari Minggu 28 Januari 2024 pukul 16.30 WIB survivor mengabarkan ke keluarga melalui WhatsApp bahwa mereka tersesat," kata Jalaludin.
Para hari itu Tim SAR melakukan pencarian tapi tidak membuahkan hasil karena kondisi cuaca gelap.
Senin (29/1)
Pukul 10.30 WIB Peziarah Ditemukan
Pencarian dilanjutkan pada Senin (29/1) pagi. Pencarian membuahkan hasil, seluruh peziarah ditemukan selamat.
"Pada hari Senin pukul 10.00 WIB korban ditemukan di Pasir Pogor RT 01 RW 01 Cesa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, yang berjarak Β± 4 km dari pos security Pasir Pogor," katanya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....
Total 16 Peziarah Tersesat
Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat mengatakan total ada 16 orang peziarah yang sempat tersesat. Dua orang di antaranya anak-anak.
Berikut daftar peziarah tersebut:
- Ateng Muhdi aliass Mumuh (56), warga RT 01 RW 03 Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi
- H. Farid (50), warga RT 02 RW 03 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
- Ade Bagja (47), warga Kampung Menteng RT 02 RW 03 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
- Dedi Saepulloh (45), warga Kampung Loji RT 05 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Yanwar (41), warga RT 03 RW 03 Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin
- Riza Maha Putra (12), warga RT 03 RW 03 Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin
- Syahroni (46), warga RT 04 RW 01 Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
- Helmi (39), warga Pusdik Megamendung, Kecamatan Megamendung
- Farhan (23), warga Kampung Loji RT 05 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Syarifudin (47), warga Kampung Loji RT 10 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Iyan Mulyana (43), warga Kampung Loji RT 04 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Asep (40), warga Kampung Loji RT 06 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Andi Rahman (21), warga Kampung Loji RT 06 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Dedi Supriadi (48), warga Kampung Loji Loji RT 10 RW 02 Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi
- Indra (40), warga Desa Seuseupan, Kecamatan Ciawi
- Akbar (7), warga Desa Citapen, Kecamatan Ciawi
"Saat ini para pendaki sudah dalam penanganan tim medis dan akan dipulangkan ke rumah sesuai alamat masing-masing dan semua dalam keadaan baik," kata Agus.
Baca juga: 13 Pendaki Tersesat di Gunung Gede Pangrango |
Jalur Pendakian Ilegal
Sementara itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Sapto Aji Prabowo, mengatakan para peziarah ini diketahui mendaki lewat Kulah Dua, Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (27/1). Jalur ini sendiri merupakan jalur ilegal.
"Masuknya lewat Kulah Dua Cibedug, itu bukan jalur biasa, bukan jalur pendakian," kata Sapto.
Para pendaki ini masuk ke Gunung Gede-Pangrango melalui jalur ilegal. Kawasan TNG Gede-Pangrango sendiri sebetulnya masih ditutup bagi pendaki dan wisatawan sejak 31 Desember 2023.
"Benar, ditutup sampai 31 Maret 2024. (Penutupan) rutin awal tahun melakukan penutupan dalam rangka perbaikan ekosistem dan pembersihan kemudian karena cuaca juga masih ekstrem," pungkas Sapto Aji.