.webp)
Polda Metro Jaya bersama Pemprov DKI Jakarta melakukan rapat koordinasi (rakor) terkait pengamanan operasi Mantap Brata pada Pemilu 2024. Fokusnya adalah pengamanan hari pencoblosan dan penghitungan suara 14 Februari 2024.
Rapat koordinasi digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto didampingi Wakapolda Brigjen Suyudi Ario Seto. Hadir juga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pangdam Jaya Mayjen Mohammad Hasan, perwakilan KPU RI dan Bawaslu, hingga pejabat lainnya.
"Bersama-sama kita mempersiapkan hal ini dengan baik guna mencegah terjadinya potensi gangguan keamanan. Pelaksanaan Pemilu 2024 yang dilaksanakan di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya," kata Karyoto dalam keterangannya, Senin (29/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyoto mengatakan, dalam pertemuan tersebut, dirumuskan alur pengamanan pada 14 Februari mendatang. Dia meminta semua stakeholder mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.
 Polda Metro hingga Pemprov DKI menggelar rakor bahas pengamanan pemungutan suara. (Foto: dok. Istimewa) |
"Seluruh jajaran serta stakeholder terkait untuk bersama-sama merumuskan serta menentukan langkah-langkah pengamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kita underestimate dengan situasi saat ini," ujarnya.
Nantinya, sebanyak 162.313 personel gabungan akan tersebar untuk melakukan pengamanan. Karyoto menegaskan pihaknya siap mengawal kegiatan berjalan lancar. Dia juga menekankan agar pemilu dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil)
"Dalam pelaksanaan Pemilu 2024 dalam Operasi Mantap Brata Polda Metro Jaya melibatkan kekuatan personel yang ada sebanyak 162.313 personel gabungan yang terdiri dari personel Polri 20.291, personel TNI 10.890 serta 131.132 personel Linmas. Diharapkan dengan kekuatan yang ada saat ini dapat meng-cover seluruh TPS di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya," kata dia.
Karyoto mengatakan diperlukan adanya persiapan pengamanan matang agar kegiatan pada hari-H pemungutan suara berjalan aman dan lancar.
"Maka dari itu diperlukan persiapan pengamanan yang matang dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam proses pemungutan dan perhitungan suara secara tepat dan sesuai sasaran yang memegang teguh Asas Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil) agar terhindarnya dari gangguan menjelang hari pencoblosan," pungkasnya.
Simak Video 'Respons KPU soal Anggaran KPPS Sleman Disunat Vendor':
