Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara launching School of Grooming di Sekolah Perubahan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan pentingnya sumber daya manusia (SDM).
"Jadi satu hal yang menjadi keharusan ya, Pak Presiden selalu mengatakan bahwa SDM itu adalah modal yang harus kita kapitalisasi dan improve. Jadi ini menjadi penting sekali, karena ada sekolah formal, tapi sekolah formal kadang mengajarkan kepandaian saja, tetapi tidak pandai dalam hal-hal yang lain yang bahkan sangat penting sekali," kata Budi di Sekolah Perubahan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Budi mengapresiasi kerja sama Rumah Perempuan dengan Guru Grooming di Sekolah Perubahan. Karena hal itu, kata Budi, bisa memberikan kesegaran pola pikir bagi anak-anak muda di Indonesia.
"Oleh karenanya, saya menghargai kerja sama Rumah Perempuan dengan Guru Grooming ini. Karena dia akan memberikan tema-tema yang sangat substansial sebenarnya bagi anak-anak muda, mereka yang sedang berkarier, yang bisa mengubah mindset mereka," ucapnya.
"Oleh karenanya, ini saya sangat apresiasi dan insyaallah ini bisa memberikan katakanlah langkah-langkah tertentu yang tidak formal yang dilakukan pemerintah, dan ini menjadi satu kekuatan sendiri, dan bisa jadi menjadi semacam contoh bagi masyarakat," imbuhnya.
Budi mengatakan pusat pengembangan pendidikan seperti ini sangat penting. Apalagi, kata Budi, Indonesia pada 2045 akan menghadapi bonus demografi.
"Kita memiliki penduduk 270 juta dan pusat pengembangan atau edukasi seperti ini sangat penting. Apalagi kita bicara mengenai 2045 di mana kita akan menjadi negara yang besar, dan satu hal yang penting adalah bagaimana kita mengawal bonus demografi itu dengan baik. Anak muda pintar tapi hatinya tidak baik, pintar tapi pikirannya kurang cerdas, pintar tapi tidak bisa bergaul," ucapnya.
Program seperti itu, lanjut dia, harus diaktifkan. Menurutnya, program tersebut juga bisa memberikan peningkatan sumber daya manusia.
"Saya kalau dengar anak-anak muda ini luar biasa. Tapi kecerdasan emosionalnya itu terbatas. Karena mereka menempuh pelatihan-pelatihan yang ketat, hanya bergaul dengan media sosial, sehingga human relations itu minimal. Nah ini mengajarkan anak-anak muda khususnya menjadi suatu pencerahan bagi mereka," tuturnya.
Budi mengatakan pendidikan juga harus inklusif. Ilmu pengetahuan, katanya, harus tersebar, termasuk belajar meningkatkan kecerdasan emosional.
"Yang namanya ilmu, pekerjaan itu tidak lagi eksklusif dia harus lebar, memiliki kecerdasan emosional, yang juga memiliki kehendak untuk share kegiatan ini kepada masyarakat luas," bebernya.
Lebih lanjt, Budi menyebut anak-anak muda saat ini sudah pandai dan banyak berprestasi. Dia juga berbicara mengenai cara efektif membuat program melalui pemetaan.
"Saya menganjurkan apabila membuat suatu program di suatu daerah, dipetakan dulu. Setelah dipetakan, lalu dibuat apa yang harus diberikan. Nggak perlu terlalu panjang, serius, tapi justru bagaimana membuat hal ini dengan ringan, tetapi message-nya sampai," pungkasnya.
(whn/dhn)