Bertemu FKPPI Banjarnegara, Bamsoet Bicara Tantangan Bumikan Pancasila

Bertemu FKPPI Banjarnegara, Bamsoet Bicara Tantangan Bumikan Pancasila

Inkana Putri - detikNews
Kamis, 25 Jan 2024 22:04 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan perkembangan zaman merupakan hal yang tidak mungkin dihindari. Sebab seiring berjalannya waktu, tatanan kehidupan akan mengalami pergeseran dan perubahan, serta melahirkan paradigma baru pada berbagai aspek kehidupan.

Bamsoet pun menambahkan, rangkaian momentum sejarah akan memunculkan berbagai peradaban dan membentuk periodisasi zaman. Adapun setiap periodisasi zaman akan menghadirkan tantangan yang terus berkembang secara dinamis.

"Perkembangan zaman akan berdampak pada pergeseran paradigma, di mana kemajuan teknologi mengubah tatanan konvensional yang sebelumnya kita asumsikan sebagai sebuah standar kemapanan. Perkembangan zaman juga membawa dampak pada aspek kehidupan sosial, di mana masyarakat menjadi semakin cenderung bersikap individualistik," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-8 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama FKPPI Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Kamis (25/1/24).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun menyampaikan kemajuan teknologi yang mempermudah aktivitas masyarakat telah mengurangi interaksi sosial antarsesama. Dalam hal ini, kemajuan teknologi telah mereduksi ketergantungan terhadap peran individu lain dalam sistem sosial kemasyarakatan, serta menumbuhkan sikap egois dan antisosial dalam kehidupan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Menonjolnya individualisme dalam sistem sosial, mau tidak mau, suka tidak suka, pasti akan berpengaruh pada tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Sampai pada tahap ini, mungkin akan timbul pertanyaan, lalu di mana peran Pancasila sebagai pandangan hidup, ideologi dan dasar negara?" jelas Bamsoet.

Pada kegiatan ini, Bamsoet menegaskan Pancasila hanya akan bermakna ketika kehadirannya dapat dirasakan dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Pancasila harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata agar tidak menjadi konsep yang hanya hidup di awang-awang, atau hanya menjadi hafalan.

"Saat ini di tengah tekanan arus globalisasi di era disrupsi, di mana informasi global dapat dengan leluasa kita akses tanpa filter, maka membumikan Pancasila akan dihadapkan pada berbagai tantangan. Atas nama modernitas zaman, globalisasi telah menawarkan nilai-nilai, faham, konsep dan gagasan yang dikemas seakan-akan 'lebih menarik' daripada nilai-nilai Pancasila," ucap Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI ini pun mengingatkan pentingnya membangun benteng jati diri dalam bentuk penguatan karakter bangsa. Mengingat saat ini kemajuan teknologi informasi telah 'memfasilitasi' masuknya arus informasi global, dan membuka pintu bagi masuknya beragam paham dan nilai-nilai asing.

Bila lalai dan abai, lanjut Bamsoet, nilai-nilai global yang tidak selaras dengan jati diri dan kepribadian bangsa akan merongrong dan meruntuhkan sendi-sendi kehidupan kebangsaan.

"Dalam konteks ini, saya sangat mengapresiasi peran dan kontribusi segenap kader FKPPI yang tetap setia dan komit untuk berada di garda terdepan membela Pancasila dari berbagai ancaman, rongrongan dan segala upaya untuk menegasikan nilai-nilai luhur Pancasila," pungkas Bamsoet.

Diketahui, turut hadir pada pertemuan ini, antara lain Ketua FKPPI Banjarnegara Heron Kristanto, Sekretaris FKPPI Banjarnegara Agus Pamuji serta para anggota FKPPI Banjarnegara.




(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads