.webp)
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo meminta komunitas otomotif untuk menghindari penggunaan knalpot brong agar tidak mengganggu suasana kampanye Pemilu 2024. Hal ini disampaikan saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-8 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama IMI Banjarnegara, Jawa Tengah, hari ini.
Pada kesempatan tersebut, Bamsoet juga menjelaskan terkait tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi akibat pengabaian nilai-nilai kebangsaan. Beberapa di antaranya seperti, pengabaian sila-sila Pancasila yang melahirkan praktik liberalisme ekonomi.
Di sisi lain, pengabaian terhadap sesanti Bhinneka Tunggal Ika memunculkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seiring perkembangan zaman, kita pun akan dihadapkan pada berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa. Antara lain semakin lunturnya jati diri dan kepribadian bangsa, tergerusnya penghormatan terhadap kebhinekaan dan kemajemukan, melemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, serta 'menguapnya' nilai-nilai kearifan lokal," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).
Lebih lanjut, Ketua MPR RI ini pun mengungkapkan pengaruh globalisasi dan persaingan antarbangsa juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Demikian juga menguatnya intensitas dari 'intervensi' kekuatan global dalam beberapa aspek yang turut mempengaruhi perumusan berbagai kebijakan nasional.
"Dari gambaran fakta sejarah serta hadirnya berbagai tantangan kebangsaan, menjadi alasan urgensi pemasyarakatan nilai-nilai kebangsaan dalam Empat Pilar MPR RI. Dengan semakin menguatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan secara utuh dan menyeluruh, diharapkan akan menjadi benteng yang kokoh dalam menangkal pengaruh buruk dan dampak negatif dari berbagai tantangan kebangsaan. Baik yang datang dari faktor internal maupun eksternal tersebut," jelas Bamsoet.
Sementara dalam urusan penguatan nilai-nilai kebangsaan, lanjut Bamsoet, tidak boleh ada satu pun elemen masyarakat yang ditinggalkan, termasuk komunitas otomotif. Terlebih, dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang relevan dengan nilai-nilai kebangsaan, seperti kerja sama dan kebersamaan, solidaritas dan kepedulian, serta persaudaraan atau brotherhood.
Dari segi aktivitas, Bamsoet mengatakan komunitas otomotif kerap menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dan aksi kemanusiaan yang sejatinya merupakan implementasi dari pengamalan nilai-nilai kebangsaan secara nyata.
"Bahkan tidak jarang kita saksikan beberapa komunitas otomotif menyelenggarakan berbagai kegiatan yang memang secara khusus dilaksanakan dalam rangka penguatan nilai-nilai kebangsaan. Tujuannya untuk menggelorakan semangat nasionalisme, membumikan nilai-nilai luhur Pancasila dan mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," tutup Bamsoet.
Sebagai informasi, turut hadir pada kegiatan ini, antara lain Sekretaris IMI Provinsi Jawa Tengah Lilik Kusnandar, Bendahara IMI Jawa Tengah Santo Dwi Atmono serta berbagai komunitas otomotif di Banjarnegara.
(akd/ega)
