.webp)
Dilansir detikJabar, Kamis (25/1/2024), Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar mengatakan kajian rekayasa lalu lintas mulai dilakukan pada Rabu (24/1). Kajian diperlukan karena ada tiga kawasan pusat keramaian yang bakal dipadati warga, seperti Masjid Al Jabbar, kereta cepat, dan Mal Summarecon.
"Yang sudah dikaji (potensi kemacetannya) ada di tiga objek itu. Semua ini kan saling terkait dalam satu lokasi yang sama, makanya kami lakukan kajian bersama dengan pemerintah daerah karena ada permasalah yang jadi catatan," kata Eko.
Salah satu opsi adalah membuka pembatas Jalan Cimencrang di depan Majid Al Jabbar. Setelah barier dibuka, pengendara dari arah Cempaka Arum maupun GBLA bisa langsung melaju ke Jalan Cimencrang.
Selama ini, kendaraan yang hendak keluar dari Jalan Cimencrang menuju Jalan Soekarno Hatta harus memutar ke jalan baru depan Masjid Al Jabbar. Sedangkan kendaraan dari arah Jalan Cimencrang menuju Masjid Al Jabbar tetap diarahkan ke jalur kiri dan masuk ke jalan menuju Stadion GBLA. Mereka kemudian diarahkan untuk berputar balik jika berencana menuju Masjid Al Jabbar.
Opsi lain ialah ada pelebaran jalan, terutama di ruas Jl Gedebage Selatan. Menurut Eko, yang paling krusial ialah pelebaran jembatan di Jalan Gedebage Selatan, tepatnya setelah melewati rel kereta api.
Rekayasa bakal dilakukan untuk kendaraan yang berasal dari arah barat Jalan Soekarno-Hatta. Jika Jalan Gedebage Selatan sudah padat, polisi bakal mengarahkan kendaraan supaya melawati Polda Jabar lalu berputar balik di U-turn Cipadung.
Eko menyebut opsi-opsi itu masih dikaji. Dia menargetkan rekayasa lalin bisa segera diterapkan untuk mengatasi kemacetan.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan juga 'Alasan Ganjar Pilih Bandung Jadi Tempat Kampanye Akbar Perdana':
(haf/idh)
