Pabrik Kimia di Cilegon Timbulkan Bau Menyengat, Warga: Belum Ada Bantuan

Pabrik Kimia di Cilegon Timbulkan Bau Menyengat, Warga: Belum Ada Bantuan

M Iqbal - detikNews
Selasa, 23 Jan 2024 16:28 WIB
ilustrasi
Ilustrasi Foto (Thinkstock)
Cilegon -

Warga di Ciwandan, Cilegon, masih mengeluhkan bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri. Warga mengatakan belum ada bantuan dari pihak perusahaan ke korban terdampak.

"Sampai kejadian hari Sabtu sampai sekarang belum ada (bantuan) dari perusahaan, sama sekali belum ada. Ngomongnya kan waktu di media itu kan mau ngedatengin tuh masyarakat ada bantuan, tapi sampai sekarang nggak pernah ada," kata Ketua RT 18 RW 05 Lingkungan Kramat, Kelurahan Tegal Ratu, Ciwandan, Uci Habibi, kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).

Uci mengatakan, jika ada warganya yang tak lagi kuat mencium bau tersebut dan harus dibawa ke puskesmas, warga harus berusaha sendiri dengan membawa korban menggunakan sepeda motor. Tak ada ambulans, baik dari perusahaan maupun pemerintah yang disiagakan di wilayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ngedata pun nggak. Jadi kalau ada yang sakit laporan ke saya, yang turun itu kader RT, langsung mereka bawa ke puskesmas. Nggak ada (ambulans) kita pakai motor, kalau saya lagi posisi di rumah pakai mobil," katanya.

Pagi tadi, kata Uci, pihaknya menerima laporan ada warga yang minta dibawa ke rumah sakit karena tak kuat menghirup bau menyengat.

ADVERTISEMENT

"Sementara laporan sih ada (yang minta dibawa ke puskesmas) cuma dia belum dibawa ke puskesmas, saya udah telepon kader (posyandu) untuk mengecek ke rumahnya. Tapi belum tau belum ada laporannya juga dibawa nggaknya. Sama, jadi bau itu bau kimia nyengat, efeknya itu ke tenggorokan dan kepala. Pagi itu antara jam 7-8, siang itu jam 10-11," tuturnya.

Terpisah, Direktur Legal External Affair & Circular Economy Edi Rivai mengaku perusahaan sudah menyetop operasional pabrik sejak bau menyengat mencemari langit Cilegon.

"Stop produksi, flaring-nya sudah mati ketika mulai hal itu terjadi," katanya.

Jika di pabrik penghasil bahan baku plastik tersebut masih terlihat kepulan asap, Edi mengatakan, asap itu berasal dari boiler dan turbin penghasil listrik.

"Kalau masih ada asap itu boiler dan turbin, itu untuk menghasilkan listrik, tentu listrik harus tetap jalan untuk memastikan semua dengan baik," kata dia.

(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads