Paparan bau menyengat membuat warga Cilegon, Banten, pusing dan muntah-muntah. Bau menyengat yang mengganggu warga itu diduga berasal dari pabrik kimia.
Aroma menyengat yang mengganggu pernapasan itu disebut muncul pada Sabtu (20/1/2024) dini hari. Bau menyengat itu menyebar cukup luas.
Setidaknya warga di 3 kecamatan di Cilegon terdampak aroma menyengat tersebut yakni di Ciwandan, Citangkil, dan Grogol. Aroma menyengat yang bertebaran di udara tersebut mirip bau bahan kimia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baunya nyengat beneran. Masih bau sampai sekarang. Dari malem (mulai tercium bau), ramainya pagi ini pada muntah anak-anak (SD) ini," kata salah seorang warga Ciwandan, Sanwani, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (20/1).
Dia mengatakan beberapa siswa SD di Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, mengalami muntah-muntah akibat bau menyengat tersebut. Tak hanya itu, warga di lingkungan Tegal Ratu mengeluhkan bau menyengat.
360 Orang Terdampak
Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, Banten, mencatat ada 360 warga di 3 kecamatan terdampak bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri. Sebanyak 4 orang masih dirawat di RSUD Cilegon.
"Yang terdampak (di kecamatan) Ciwandan 106, Grogol 190, Pulomerak 36, dan Citangkil 25 orang. Terus ada tambahan lagi hari ini 3 orang. Yang terdampak laki-laki 98 dan perempuan 262," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon drg. Ratih Purnamasari, kepada wartawan, Senin (22/1).
Ratih mengatakan total 360 orang yang terdampak kasus bau menyengat dari pabrik kimia ini. Dia mengatakan sebanyak 4 orang masih dirawat di rumah sakit.
Kata DLH Cilegon
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilegon, Sabri, mengatakan bau tersebut berasal dari PT Chandra Asri Petrochemicals. Pabrik kimia itu sedang melakukan flaring (pembakaran gas).
"Informasi terakhir yang didapat di masyarakat bahwa Chandra Asri sedang melakukan flaring, ini yang kami sedang lihat dampak dari masyarakat sekitarnya," katan Sabri.
Pihaknya menerima informasi bahwa bau tersebut tercium sampai wilayah Bojonegara di Kabupaten Serang. Wilayah ini merupakan wilayah perbatasan Cilegon dengan Kabupaten Serang di bagian utara.
"Tadi sudah nyampai Gerem, terus Palm Hills, sekitar Bojonegara juga ada info masuk, terus yang wilayah Citangkil juga tadi ada laporan," katanya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pabrik Ungkap Sebab Bau Penyengat
Pabrik kimia milik PT Chandra Asri di Cilegon menyatakan bau menyengat itu disebut akibat pembakaran gas melalui cerobong karena kondisi darurat. Perusahaan mengatakan pabrik plastik dan karet ini mengalami gangguan.
"Kemarin itu ada force majeure, mendadak gitu, jadi kita lakukan action yang tercepat dan terbaik yang bisa kami lakukan," kata Direktur Legal External Affairs & Circular Economy, Edi Rivai, ke wartawan pada Senin (22/1).
Menurutnya, pelepasan gas pada cerobong dilakukan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur perusahaan saat terjadi kondisi darurat. Pembuangan gas melalui cerobong secara otomatis dilakukan sesuai sistem yang dimiliki Chandra Asri.
"Terkait dengan kejadian, CAP memiliki sistem terkini jadi saat kejadian adanya flare secara otomatis langsung mengendalikan kondisi tersebut. Memang itu satu SOP sudah mapan dan standar internasional," kata dia.
Pabrik Tutup Sementara
PT Chandra Asri menghentikan sementara kegiatan operasionalnya setelah bau menyengat menyebar hingga membuat warga sekitar mual dan muntah. Penghentian itu dilakukan sampai kondisi dinyatakan aman.
"Masih berhenti. Kita pastikan kesehatan, keselamatan untuk karyawan, masyarakat dan kita semua," kata Edi Rivai.
Dia mengatakan sejak kejadian pencemaran udara tersebut, perusahaan menyetop sementara kegiatan operasional. Kini perusahaan mengaku sedang menginvestigasi penyebab kegagalan alat produksi yang menimbulkan dampak bau menyengat tersebut.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah maupun kepolisian untuk investigasi lebih lanjut.