Menteri LHK Bicara Orang Salah Data Deforestasi: Dia Mesti Ngerti Cara Hitung

Menteri LHK Bicara Orang Salah Data Deforestasi: Dia Mesti Ngerti Cara Hitung

Annisa Aulia Rahim - detikNews
Selasa, 23 Jan 2024 13:49 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya (Annisa/detikcom)
Menteri LHK Siti Nurbaya (Annisa/detikcom)
Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya berbicara tentang orang salah data terkait deforestasi. Siti mengatakan orang harus paham soal apa itu deforestasi dan metode menghitungnya.

"Datanya nggak kayak gitu. Datanya salah. Saya nggak mau ngomong orangnya. Datanya salah," kata Siti di kantor KLHK, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).

"Dia mesti ngerti deforestasi apa sih. Cara ngelihatnya bagaimana, cara ngehitungnya gimana. Kemudian kalau sudah ngerti konsepnya, dia nggak bisa hitung deforestasi tahun ini, tambah deforestasi tahun ini, tambah tahun ini, tanpa membayangkan spasialnya," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menyebut deforestasi di Indonesia terus mengalami penurunan. Dia mengatakan metode yang digunakan untuk menghitung deforestasi juga harus benar.

"Jadi yang paling besar memang tahun 2015 itu 1,01 (juta hektare). Tapi setelah itu turun jadi 600 (ribu hektare), turun lagi jadi 480 (ribu hektare), turun lagi jadi 440 (ribu hektare), turun, turun terus dan tahun 2022 udah tinggal 104 (ribu hektare)," katanya.

ADVERTISEMENT

Siti menjelaskan metode yang digunakan untuk menghitung deforestasi harus menyesuaikan dengan keadaan iklim. Dia mengatakan perhitungan deforestasi di tiap negara dilakukan dengan metode berbeda.

"Bicara metode deforestasi, itu harus cek mulai dari cara ngehitung, mulai interpretasi satelit. Itu saja metodenya nggak cocok untuk Indonesia dan salah. Karena kita sudah uji. Data tahun 2022 kita uji yang dilepas Global Forest Watch di lapangan. Ayo, ke lapangan sama-sama. Cek seperti apa yang kamu bilang rain forest dan seperti apa yang Anda bilang deforestasi. Ternyata setelah dicek di lapangan bukan forest, ternyata daun pisang. Pohon pisang yang begitu bergerombol dengan kepadatan," ucapnya.

Dia mengatakan harus ada adu metode untuk menghitung deforestasi. Dia tak mempermasalahkan hasil dari suatu perhitungan, namun metodenya harus benar.

"Ternyata pas di lapangannya kumpulan pohon pisang yang gede. Nah, seperti harusnya dipelajari. Metodenya juga harus dipahami. Makanya saya selalu bilang, ayo kita beradu metodenya dulu. Karena kan mesti yang benar. Saya sih nggak ada masalah apa pun hasilnya. Tapi metodenya dulu dong yang benar. Mau polusi udara kek, mau soal polusi air kek, apalagi deforestasi," ujarnya.

"Terus jangan lupa loh ya, deforestasi ini adalah isu internasional yang bisa melemahkan negara. Kita mesti hati-hati," pungkasnya.

Simak Video 'Menteri LHK Bantah Data Mahfud soal Deforestasi 12 Juta Hektare':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads