Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, Banten, mencatat ada 360 warga di 3 kecamatan terdampak bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri. Sebanyak 4 orang masih dirawat di RSUD Cilegon.
"Yang terdampak (di kecamatan) Ciwandan 106, Grogol 190, Pulomerak 36, dan Citangkil 25 orang. Terus ada tambahan lagi hari ini 3 orang. Yang terdampak laki-laki 98 dan perempuan 262," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon drg. Ratih Purnamasari, kepada wartawan, Senin (22/1/2024).
Ratih mengatakan total 360 orang yang terdampak kasus bau menyengat dari pabrik kimia ini. Dia mengatakan sebanyak 4 orang masih dirawat di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus yang 3 orang di RSUD masih dirawat inap dan hari ini nambah 1 orang," ujarnya.
Ratih mengatakan Dinas Kesehatan terus memantau dan memberikan perawatan kepada warga yang terdampak. Warga setempat juga minta menggunakan masker jika ke luar rumah.
"Penanganannya tetap kita pasang infus, berikan obat sesuai gejalanya, dan masyarakat wajib menggunakan masker bila keluar rumah. Yang sesak ada oksigen juga. Dampak gejalanya ada pusing, mual, muntah, mulutnya terasa pahit, banyak masyarakat yang merasakan kaki dan tangannya dingin," kata dia.
Ratih mengatakan, mayoritas warga terdampak bau menyengat menjalani rawat jalan. Sedangkan korban lainnya terpaksa dirawat di Puskesmas Ciwandan lantaran kondisi warga tersebut memburuk dan gejala yang dirasakan tidak kunjung membaik.
"Ada yang kita rujuk dengan alasan masih kecil kemudian susah pemasangan infusnya nggak bisa, kita rujuk ke rumah sakit, itu anak-anak. Ada lagi yang 2 itu sudah kita terapi ternyata gejalanya makin berat, makanya kita rujuk," katanya.
"Kalau bisa masker tetap digunakan, apalagi di wilayah terdekat. Kemudian kalau bisa aktivitasnya jangan di luar dulu walaupun ada yang sekolah, kerja. Kalau bisa di rumah, ya di rumah, kalau harus berangkat ya monggo tapi pakai masker," katanya.
Sebelumnya pabrik kimia milik PT Chandra di Cilegon, Banten, Asri, menghentikan sementara kegiatan operasionalnya setelah bau menyengat menyebar hingga membuat warga sekitar mual dan muntah. Penghentian itu dilakukan sampai kondisi dinyatakan aman.
"Masih berhenti. Kita pastikan kesehatan, keselamatan untuk karyawan, masyarakat dan kita semua," kata Direktur Legal External Affairs & Circular Economy Edi Rivai kepada wartawan di Cilegon, Senin (22/1).
Diketahui, Edi mengatakan bau menyengat merebak akibat kejadian kegagalan produksi, Sabtu (20/1) lalu. Sejak kejadian pencemaran udara tersebut, perusahaan menyetop sementara kegiatan operasional. Kini perusahaan mengaku sedang menginvestigasi penyebab kegagalan alat produksi yang menimbulkan dampak bau menyengat tersebut.
"Tadi seperti yang disampaikan, kita akan inspeksi semuanya dengan baik. Chandra Asri sudah 30 tahun dan berpartisipasi dalam pertumbuhan Indonesia. Jadi pasti kita akan lakukan yang terbaik dengan mulai melakukan pengecekan secara total di unit untuk memastikan semuanya aman," tuturnya.
Simak juga Video 'Ledakan Terjadi di Pabrik Kimia Cilegon':