Bamsoet Dorong Pensiunan PNS-PWRI Perkuat Bangun Wawasan Kebangsaan

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Sabtu, 20 Jan 2024 19:29 WIB
Foto: MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan Indonesia memiliki posisi geografis strategis di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia yang dilintasi 40 persen jalur perdagangan laut dunia.

Kondisi ini, lanjut Bamsoet, menempatkan Indonesia sebagai 'center of gravity' yang mampu menarik beragam kepentingan global. Adapun hal ini dapat terjadi dalam aspek positif, seperti potensi kerja sama dan kemitraan, maupun aspek negatif yaitu tergerusnya ketahanan ideologi dan budaya, pengaruh dan infiltrasi serta ancaman keamanan maritim

"Posisi Indonesia sebagai negara yang majemuk dan kaya akan sumber daya, membuat bangsa Indonesia rentan terhadap perpecahan. Karenanya, soliditas kebangsaan adalah sebuah keniscayaan dan sebuah harga yang tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (20/1/2024).

Hal ini disampaikannya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) atau Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini dilakukan dalam kunjungan Dapil-7 Jawa Tengah hari ke-3 di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (20/1).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun menjelaskan pembangunan wawasan kebangsaan menjadi kunci dalam menjawab tantangan bangsa dan negara. Menurutnya, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara akan semakin kompleks dan dinamis seiring perkembangan zaman.

"Sampai pada titik ini, tentunya kita memiliki kesepahaman mengenai urgensi wawasan kebangsaan. Di sisi lain, mentransformasikan gagasan wawasan kebangsaan dari alam konseptual menjadi sebuah realita, tidak semudah yang kita narasikan. Pembangunan wawasan kebangsaan bukanlah upaya yang instan, melainkan harus dilaksanakan secara masif agar dapat menjangkau segenap elemen masyarakat dan berkesinambungan agar mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Bamsoet.

Bamsoet pun menegaskan membangun wawasan kebangsaan memerlukan kesadaran, niat, komitmen, serta semangat kolektivitas. Artinya, kunci sukses pembangunan wawasan kebangsaan akan tergantung pada keberpihakan dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan begitu, setiap elemen masyarakat memiliki andil dan tanggung jawab yang sama.

"PWRI sebagai organisasi tempat berhimpunnya para abdi negara yang telah purna bakti, memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan wawasan kebangsaan. Karena gagasan wawasan kebangsaan senantiasa melekat dan mewarnai setiap aktivitas abdi negara, sehingga telah mendarah daging dan menjadi urat nadi bagi setiap abdi negara," paparnya.

Mantan Ketua DPR RI ini pun menambahkan, semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa, dan negara, tidak akan terhenti oleh status purna bakti.

Menurut Bamsoet, status tersebut bukan merupakan akhir pengabdian. Sebab, usai purna tugas, para abdi negara purna bakti memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengabdi dan berkontribusi langsung di setiap kegiatan kemasyarakatan.

"Saya sangat mengapresiasi banyaknya anggota PWRI yang mengabdikan diri sebagai Ketua RT, Ketua RW, menjadi tokoh masyarakat, tokoh agama, atau peran-peran sosial lainnya. Aktivitas segenap anggota PWRI yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat akan menjadi generator dan sekaligus dinamisator dalam pembangunan wawasan kebangsaan di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Sekda Kebumen Edy Rianto, Penasehat PWRI Kebumen Marmoat Atmojo, Ketua PWRI Kabupaten Kebumen Hayatmu serta Sekretaris PWRI Kabupaten Kebumen Saksono.




(ncm/ncm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork