Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong seluruh komponen bangsa, termasuk seluruh umat beragama, untuk menjaga soliditas kebangsaan. Hal ini penting mengingat Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk dan heterogen.
Bamsoet mengatakan tanpa wawasan kebangsaan yang memadai, bangsa Indonesia tidak akan memiliki soliditas kebangsaan, sehingga akan mudah tercerai-berai.
"Setiap perbedaan latar belakang agama, suku, dan budaya bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu dan bukanlah penghalang bagi kita untuk hidup rukun dalam keharmonisan. Perbedaan juga bukan penghalang untuk hidup saling menghormati, saling membantu, saling tolong menolong dan membangun solidaritas sosial yang kokoh," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI saat kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah hari ke-2 bersama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kebumen di Kebumen Jawa Tengah, Jumat (19/1/24).
Lebih lanjut, Bamsoet mengungkapkan saat ini, penyelenggaraan pemilu serentak menjadi salah satu tantangan dalam merawat dan menjaga soliditas kebangsaan. Besarnya anggaran yang mencapai Rp 71,3 triliun diharapkan berbanding lurus dengan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan berkualitas.
Di sisi lain, kata Bamsoet, kedewasaan politik masyarakat juga diharapkan semakin matang. Dengan begitu, siklus sejarah penyelenggaraan pemilu yang selalu menyisakan residu persoalan, dapat diminimalisir.
"Kita tidak ingin pemilu menyebabkan polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan yang bermuara pada lahirnya konflik horizontal. Dalam konsepsi ini, diperlukan sikap kebijaksanaan dari segenap pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun komitmen mewujudkan Pemilu yang damai dan menggembirakan," jelas Bamsoet.
Bamsoet pun menambahkan, beberapa kali penyelenggaraan Pemilu hampir selalu menyisakan residu persoalan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sikap kedewasaan dan kebijaksanaan dari seluruh komponen agar tidak memperkeruh kondisi dan merugikan kehidupan rakyat
"Seluruh umat beragama juga memiliki tanggung jawab kolektif yang sama untuk menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi agar berjalan secara tertib, lancar, jujur, adil dan berkualitas. Umat beragama seyogyanya menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga agar aktualisasi kehidupan berpolitik tidak bersinggungan dengan isu-isu sensitif yang dapat menimbulkan kesalahpahaman, dan memicu konflik horizontal," tutup Bamsoet.
Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih, Ketua DPW LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistiyono, Ketua Dewan Penasehat LDII Kebumen Agus Septadi, Ketua LDII Kebumen Gunardi dan Sekretaris LDII Kebumen Hadi Purwanto.
Lihat juga Video 'Polisi Ajak Warga Antisipasi Hoax Jelang Pemilu 2024':