5 Fakta Bu Guru di Jakbar Tak Sengaja Tabrak 3 Siswanya

5 Fakta Bu Guru di Jakbar Tak Sengaja Tabrak 3 Siswanya

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 19 Jan 2024 21:02 WIB
Ilustrasi KKecelakaan maut di Tol Cipali terjadi pada Selasa (15/11/2022) pagi hari. Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang tewas dan tujuh orang luka-luka.ecelakaan
Ilustrasi (Foto: detikcom/Thinkstock/assistantua)
Jakarta -

Bu Guru SMPN di Jakarta Barat (Jakbar) tidak sengaja menabrak 3 siswa saat memundurkan mobilnya. Salah satu siswa menjalani operasi akibat kecelakaan itu.

Insiden ini terjadi pada Kamis (11/1/2024) pekan lalu di SMPN 88 Jakarta Barat. Berikut fakta-faktanya:

1. Kronologi Kejadian

Peristiwa ini bermula saat seorang guru berinisial B tengah memundurkan mobil yang terparkir di halaman sekolah. Saat tengah memundurkan mobilnya, kendaraan milik B menabrak tiga siswi kelas 1 SMP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan hari Kamis pulang sekolah, kondisi hujan, anak-anak ada yang pulang ada yang berteduh di teras pos satpam. Terus ada guru namanya Bu B bawa mobil mau pulang, keluar dari sekolah mundur kan, kondisi hujan tidak terlihat anak itu. Mundur, bukan ditabrak, mundur nggak tahu ada anak. Akhirnya mobilnya mengenai anak. Otomatis kepepet sama tembok teras kan," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, saat dihubungi, Jumat (19/1/2024).

Setelahnya, B bersama rekan guru lainnya langsung menolong dan membawa ketiga siswa yang terluka ke UKS. Anak pertama berinisial AD mengalami memar di tubuhnya. Sementara dua anak lainnya, IK dan A mengalami sakit di bagian perut usai kejadian sehingga dibawa ke rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Orang tuanya datang, yang namanya AD yang memar nggak apa-apa tuh, ayok pak sama bu guru di sekolah bawa ke RS. Tapi si ortu AD bilang udah ini cuman memar aja, nanti saya urut di rumah. Satu anak clear. Kemudian anak kedua IK sama A sakit perutnya, di bawalah ke RS Sampai di RS diperiksa," jelasnya.

Keduanya sempat dilakukan CT scan serta menjalani perawatan di rumah sakit. Sampai akhirnya IK dibolehkan pulang dan menjalani rawan jalan sejak Senin (15/1) lalu.

2. Seorang Siswa Dioperasi

Sementara itu, siswa A harus menjalani operasi lantaran kantung kemihnya mengalami pendarahan. Purwosusilo menyebut saat ini A telah menjalani operasi dan dirawat di high care unit (HCU).

"Untuk A harus di operasi karena kantung kemihnya mengalami pendarahan, dilakukan tindakan operasi. Sampai sekarang udah membaik masih di RS," ujarnya.

3. Disdik DKI: Guru Bertanggung Jawab

Purwosusilo menyebut guru B sangat terpukul atas kejadian ini. Dia memastikan B bertanggung jawab membiayai maupun mendampingi keluarga siswa.

"Bagaimana kepedulian guru dan sekolah? Guru dan sekolah yang mengantar ke RS, menemani keluarga secara bergantian sampai sekarang ini," terangnya.

"Bu B itu terpukul banget, dia ibu-ibu punya murid, dia merasa duh sakit gara-gara saya. Bu B itu berkomitmen akan menemani, membersamai, mensupport akan membantu terkait juga biaya. Walau biayanya ada BJPS, tapi ortunya nungguin, ninggalin kerja untuk transport segala macam maka ngasih sejumlah uang," sambungnya.

Purwosusilo juga meminta agar B beserta pihak sekolah terus memantau pemulihan ketiga siswa sampai bisa menjalani pembelajaran di sekolah secara normal. Ia juga menugaskan petugas Dinas Pendidikan menjenguk para siswa dan keluarganya.

"Saya sampaikan fasilitasi anak ketika sampai sekolah, anak kondisi lagi sakit. Iya Pak, kami sudah siapkan kalau gabisa naik tangga, di lantai bawah. Untuk belajar guru-guru juga komitmen. Guru terus bergantian membesuk. Jadi ndak ada istilah guru enggak peduli," imbuhnya.

Simak juga Video 'Korban Tewas Pajero Tabrak Pembatas Tol Palindra Ternyata Caleg PPP':

[Gambas:Video 20detik]



4. Disdik DKI Panggil Bu Guru B

Disdik DKI Jakarta kemudian memanggil Bu Guru B usai tiga siswa tertabrak mobilnya saat tengah berteduh di pos satpam sekolah. Melalui pemanggilan itu, Disdik DKI memastikan guru bertanggung jawab terhadap ketiga siswanya.

"Jadi saya sudah panggil kepala sekolahnya, wakil kepala sekolahnya, sama gurunya dan menyatakan berkomitmen akan terus membersamai, menemani, membantu karena wujud pertanggung jawaban dan rasa bersalahnya," kata Purwosusilo.

Purwosusilo menyebut B terpukul atas insiden yang menimpa para siswanya. Ia pun mengaku tak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu.

Purwosusilo juga meminta agar ke depan tak ada lagi guru yang memarkirkan mobil di sekolah yang lokasinya sempit. Hal ini demi mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

"Saya tanya 'ibu sengaja enggak'? 'Boro-boro sengaja pak, saya menyesal, pokoknya menyesalnya luar biasa'. Namanya lokasi sekolah sempit, jangan ada parkir di dalem sekolah. Saya bilang gitu. Biar anak-anak leluasa," jelasnya.

5. Bu Guru B Dibina oleh Disdik

Purwosusilo mengatakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberi pembinaan ke guru tersebut. Disdik DKI mengimbau para guru tak memarkirkan kendaraan di dalam sekolah.

"Namanya kecelakaan disanksi apa? Sanksi disiplin juga nggak ada. Artinya pembinaan aja. Sudah saya panggil, untuk kehati-hatian ke depan," kata Purwosusilo.

"Namanya lokasi sekolah sempit, jangan ada parkir di dalam sekolah. Saya bilang gitu. Biar anak-anak leluasa. Pokoknya pembinaan saja, peringatan saja," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads