Guru di Jakbar Tabrak 3 Siswa Saat Mundurkan Mobil, 1 Korban Dioperasi

Guru di Jakbar Tabrak 3 Siswa Saat Mundurkan Mobil, 1 Korban Dioperasi

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 19 Jan 2024 10:45 WIB
Ilustrasi Kecelakaan
Foto ilustrasi kecelakaan (detikcom/Thinkstock/assistantua)
Jakarta -

Kecelakaan menimpa tiga siswa SMPN 88 Jakarta Barat. Ketiganya tak sengaja ditabrak mobil gurunya saat tengah berteduh di pos satpam sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Kamis (11/1) pekan lalu. Awalnya, seorang guru berinisial B tengah memundurkan mobil yang terparkir di halaman sekolah. Saat tengah memundurkan mobilnya, kendaraan milik B menabrak tiga siswi kelas 1 SMP.

"Itukan hari Kamis pulang sekolah, kondisi hujan, anak-anak ada yang pulang ada yang berteduh di teras pos satpam. Terus ada guru namanya Bu B bawa mobil mau pulang, keluar dari sekolah mundur kan, kondisi hujan tidak terlihat anak itu. Mundur, bukan ditabrak, mundur nggak tahu ada anak. Akhirnya mobilnya mengenai anak. Otomatis kepepet sama tembok teras kan," kata Purwosusilo saat dihubungi, Jumat (19/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelahnya, B bersama rekan guru lainnya langsung menolong dan membawa ketiga siswa yang terluka ke UKS. Anak pertama berinisial AD mengalami memar di tubuhnya. Sementara dua anak lainnya, IK dan A mengalami sakit di bagian perut usai kejadian sehingga dibawa ke rumah sakit.

"Orang tuanya datang, yang namanya AD yang memar nggak apa-apa tuh, ayok pak sama bu guru di sekolah bawa ke RS. Tapi si ortu AD bilang udah ini cuman memar aja, nanti saya urut di rumah. Satu anak clear. Kemudian anak kedua IK sama A sakit perutnya, di bawalah ke RS Sampai di RS diperiksa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Keduanya sempat dilakukan CT scan serta menjalani perawatan di rumah sakit. Sampai akhirnya IK dibolehkan pulang dan menjalani rawan jalan sejak Senin (15/1) lalu.

Sementara A harus menjalani operasi lantaran kantung kemihnya mengalami pendarahan. Purwosusilo menyebut saat ini A telah menjalani operasi dan dirawat di high care unit (HCU).

"Untuk A harus di operasi karena kantung kemihnya mengalami pendarahan, dilakukan tindakan operasi. Sampai sekarang udah membaik masih di RS," ujarnya.

Disdik DKI: Guru Bertanggung Jawab

Purwosusilo menyebut guru B sangat terpukul atas kejadian ini. Dia memastikan B bertanggung jawab membiayai maupun mendampingi keluarga siswa.

"Bagaimana kepedulian guru dan sekolah? Guru dan sekolah yang mengantar ke RS, menemani keluarga secara bergantian sampai sekarang ini," terangnya.

"Bu B itu terpukul banget, dia ibu-ibu punya murid, dia merasa duh sakit gara-gara saya. Bu B itu berkomitmen akan menemani, membersamai, mensupport akan membantu terkait juga biaya. Walau biayanya ada BJPS, tapi ortunya nungguin, ninggalin kerja untuk transport segala macam maka ngasih sejumlah uang," sambungnya.

Purwosusilo juga meminta agar B beserta pihak sekolah terus memantau pemulihan ketiga siswa sampai bisa menjalani pembelajaran di sekolah secara normal. Ia juga menugaskan petugas Dinas Pendidikan menjenguk para siswa dan keluarganya.

"Saya sampaikan fasilitasi anak ketika sampai sekolah, anak kondisi lagi sakit. Iya Pak, kami sudah siapkan kalau gabisa naik tangga, di lantai bawah. Untuk belajar guru-guru juga komitmen. Guru terus bergantian membesuk. Jadi ndak ada istilah guru enggak peduli," imbuhnya.

Simak juga 'Bus Study Tour SMAN 1 Sidoarjo Kecelakaan di Tol Ngawi, 2 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads