Sehatjiwa.id Suarakan Pentingnya Kesehatan Mental Remaja RI di Kenya

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Rabu, 17 Jan 2024 20:42 WIB
Foto: Dok. Sehat Jiwa
Jakarta -

Co-Founder Sehat Jiwa Bahagia (@sehatjiwa.id) Puspita Alwi mewakili Indonesia di Nairobi, Kenya, Afrika, dalam acara bertajuk 'Gauging Life Stressors and Their Impact on Youth Mental Health'. Kegiatan yang digagas Science for Africa Foundation ini diikuti oleh delegasi dari 13 negara untuk mendiskusikan tantangan dan risiko masalah kesehatan jiwa anak muda.

"Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan karena adanya stigma dan rendahnya literasi terkait kesehatan jiwa. Jumlah tenaga profesional kesehatan jiwa yang terbatas dan tidak tersebar secara merata menjadi tantangan lainnya," ungkap Alwi dikutip dari keterangan Sehatjiwa.id, Rabu (17/1/2024).

Ia memaparkan masalah kesehatan jiwa menjadi salah satu topik yang sering dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Indonesia National Report of Adolescent Mental Health, 1 dari 3 remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan jiwa dan 1 dari 20 memiliki gangguan kejiwaan.

Sayangnya, hanya 2% dari jumlah tersebut yang mengakses layanan kesehatan jiwa. Kondisi ini membuat kesehatan jiwa anak muda menjadi salah satu tantangan dan risiko yang besar untuk Indonesia. Apalagi Indonesia akan dihadapkan dengan bonus demografi yang membuat anak muda menjadi potensi terbesar untuk bisa menjadi negara maju.

Puspita menambahkan masalah kesehatan jiwa juga menjadi perhatian dunia internasional. Tak terkecuali bagi Indonesia dan 13 negara yang hadir dan memiliki risiko paling tinggi terkait masalah kesehatan jiwa ini.

Melalui pertemuan dengan 13 negara ini, ungkap Puspita, semua negara sepakat kesehatan jiwa bukan sekadar masalah di level personal. Namun juga menjadi masalah sosial dan environmental.

Masalah kesehatan jiwa anak muda ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan orang tua, tekanan dari teman sebaya, ketidakpastian akan masa depan, krisis iklim, kekerasan, dan lain sebagainya.

Adapun diskusi yang berlangsung 16/17 Januari 2023 ini akan menjadi landasan untuk pengembangan program dan riset terkait kesehatan jiwa di setiap negara.

Lihat juga Video 'Cara Atasi Gangguan Kesehatan Mental Erotomania':






(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork