Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani mengkritik perubahan nama sejumlah halte TransJakarta. Rani menilai PT TransJakarta seperti kurang kerjaan.
"Kalau tidak ada masalah yang berarti ya kenapa diganti? Seperti kurang kerjaan saja kan, padahal masih banyak kan PR TJ (TransJakarta)," kata Rani kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).
Rani belum mengetahui alasan TransJ mengganti nama sejumlah halte tersebut. Dia bakal meminta penjelasan kepada pihak TransJ terkait masalah yang bikin warga bingung ini.
"Kita kudu tanyakan dulu sih apa alasannya, karena satu-satunya yang bisa menjawab alasannya kan mereka," ucapnya.
Sebelumnya, PT TransJakarta akhirnya mensosialisasi perubahan nama di sejumlah halte. Di mana saja halte yang mengalami perubahan nama?
Sosialisasi itu dilakukan TransJakarta di akun X @PT_TransJakarta yang diunggah pada Jumat (12/1/2024). TransJakarta menyatakan perubahan itu bertujuan menetralisasi nama halte.
"Penyesuaian beberapa nama halte ini dilakukan untuk menetralisasi nama halte," tulis TransJakarta.
Berikut ini daftar nama halte yang mengalami perubahan:
Koridor 1
- Karet Sudirman menjadi Karet
- Dukuh Atas 1 menjadi Dukuh Atas
- Bank Indonesia menjadi Kebon Sirih
- Monas menjadi Monumen Nasional
- Olimo menjadi Taman Sari
- Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
- Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta
Koridor 2
- Pulogadung 1 menjadi Pulo Gadung
- ASMI menjadi Perintis Kemerdekaan
- Cempaka Timur menjadi Cempaka Mas
- RS Islam menjadi Sumur Batu
- Cempaka Tengah menjadi Cempaka Baru
- Ps Cempaka Putih menjadi Pasar Cempaka Putih
- Senen menjadi Pasar Senen
- Atrium menjadi Senen Raya
- Deplu menjadi Pejambon
- Gambir 1 menjadi Gambir
- Monas menjadi Monumen Nasional
Simak selengkapnya di sini.
(fas/eva)