Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan satgas pengendalian rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih bekerja. Suharyanto mengatakan vaksinasi seluruh hewan penular rabies (HPR) di NTT ditargetkan tuntas pada Maret 2024.
"Dan sekarang kita membentuk satgas rabies, kami targetkan 3 bulan, Januari, Februari, Maret, ini bisa tuntas," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (12/1/2024).
Dia mengatakan vaksinasi itu sudah mulai dilakukan pada awal Januari 2024. Dia mengatakan vaksinasi diberikan kepada seluruh hewan penular rabies (HPR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah mulai berjalan di akhir tahun 2023 kemarin startnya, tapi mulai bekerjanya sekarang 2024," kata Suharyanto.
"Jadi bukan orangnya yang diatasi ya, yang digigit itu kan urusannya Kemenkes, tapi binatangnya yang divaksin, anjingnya," imbuhnya.
Dia berharap penyebaran virus rabies di NTT dapat dikendalikan. Dia mengatakan BNPB memiliki pengalaman dalam pengendalian COVID-19 serta penyakit mulut dan kuku.
"Karena kalau anjing tidak sakit rabies kan dia tidak berusaha mengigit, yang gigit itu karena ada virusnya. Itu yang kami atasi, mudah-mudahan ini bisa kami laksanakan dengan pengalamn kami dengan mengatasi COVID-19 dan penyakit mulut dan kuku. Target kami 3 bulan dan mudah-mudahan kalau tidak berhasil bukan tidak berhasil, tapi kalau masih kurang kami targetkan 6 bulan," ujarnya.
Berikut strategi Pengendalian Rabies BNPB di NTT:
1. Vaksinasi hewan rentan
Vaksinasi 70% hewan rentan, serta penggunaan vaksinasi sebagai syarat lalu lintas hewan rentan
2. Vaksinasi kelompok rentan
Penyediaan akses tepat waktu vaksi PEP dan PrEP bagi kelompok rentan
3. Penguatan surveilans
Penguatan surveilans pada suspected case serta detekai tingkat kekebalan hasil vaksinasi
4. Pengiayam sistem data
Penguatan sistem data untuk deteksi dini suspected case dan pelibatan masyarakat
5. Monitoring hewan rentan
Pengendalian populasi hewan rentan, monitoring melalui ID hewan dan pengawasan lalu lintas hewan rentan
6. Sosialisasi masyarakat
Pelibatan masyarakat untik meningkatkan awareness terhadap upaya pengendalian penyakit, mulai dari surveilans berbasis masyarakat dan sosialisasi mitigasi risiko gigitan
Simak juga 'BNPB Ungkap 5 Provinsi dengan Bencana Terbanyak di 2023, Jabar Nomor 1':