Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan sebanyak 4.940 bencana alam terjadi di sepanjang 2023. Suharyanto mengatakan 15-17 bencana alam terjadi dalam setiap hari.
"2023 itu kami mencatat dalam 1 hari paling tidak ada 15-17 kali bencana, ada yang kecil, ada yang besar, ada yang sedang," kata Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di kantor BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (12/1/2024).
Dia mengatakan ada lima provinsi dengan jumlah bencana alam paling tinggi sepanjang 2023. Lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kejadian 2023, kita sudah mempunyai data bahwa sebetulnya di seluruh wilayah Indonesia ada beberapa provinsi. Kita mencatat lima provinsi yang paling tinggi kejadiannya. Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur. Ini paling terjadi yang kejadian paling banyak," ujarnya.
Dia mengatakan 753 bencana alam terjadi di Jawa Barat pada 2023. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan kondisi geografis wilayah.
"Ternyata Jawa Barat ini rating-nya paling tinggi. Kenapa? Ya mungkin karena daerahnya juga sedemikian rupa, jumlah penduduknya juga paling banyak, sehingga kami mencatat provinsi Jawa Barat tertinggi," ujarnya.
Dia mengatakan kabupaten yang paling tinggi terjadi bencana adalah Bogor, sebanyak 268 kejadian. Kemudian disusul Banjar, Kota Banjarbaru, Tanah Laut, dan Sukabumi.
"Kalau lihat kabupatennya, ternyata juga kabupaten yang ada di Jawa Barat yang tertinggi, yaitu Bogor. Kemudian kabupaten di Kalimantan Selatan. Ini berbanding lurus antara provinsi dan kabupaten atau kota," ujarnya.
Berikut rincian 5 provinsi dengan kejadian bencana tertinggi pada 2023:
1. Jawa Barat sebanyak 753 kejadian
2. Jawa Tengah 580 kejadian
3. Kalimantan Selatan 490 kejadian
4. Sulawesi Selatan 267 kejadian
5. Kalimantan Timur 252 kejadian
Berikut rincian 5 kabupaten/kota dengan kejadian bencana tertinggi pada 2023:
1. Bogor 268 kejadian
2. Banjar 79 kejadian
3. Kota Banjarbaru 77 kejadian
4. Tanah Laut 73 kejadian
5. Sukabumi 61 kejadian.