Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Mahrusun Hadyono beraudiensi dengan Kapolda Bali Irjen Ida Bagus Kade Putra Narendra terkait kasus dugaan ucapan menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan terlapor anggota DPD RI dari Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK). Putra menyebut ada dua opsi soal kelanjutan tersebut, yaitu proses hukum atau berakhir dengan mediasi.
Pertemuan Mahrusun dengan Putra itu digelar di Polda Bali, Kamis (11/1/2024). Putra mengaku akan menindaklanjuti video viral AWK yang diduga menyinggung SARA.
"Kami dari Polda Bali akan menindaklanjuti kendala-kendala yang tadi disampaikan, khususnya apabila ada hukum yang dilanggar akan kami proses sesuai dengan prosedur yang berlaku," ujar Putra Narendra dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila tidak ada hukum yang dilanggar, kami akan membantu menengahi dan memediasi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan," tambah Kapolda Bali asal Kabupaten Tabanan itu.
Jenderal polisi berpangkat bintang dua itu mengatakan Polda Bali selalu melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang upaya menjaga kebinekaan di Pulau Dewata, termasuk menghargai keberagaman. Upaya itu dilakukan agar tidak ada lagi hal-hal yang bisa memicu pertikaian terkait SARA di Bali.
Sebelumnya, Arya Wedakarna memberikan klarifikasi atas video yang viral itu melalui akun Instagram. Wedakarna mengatakan dalam kesempatan itu, dirinya memberikan arahan kepada petugas Bea-Cukai di lokasi agar memprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali menjadi frontliner bandara. Wedakarna menyebut video pernyataannya yang viral tersebut telah dipotong oleh oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami sampaikan bahwa saat itu kami memberikan arahan kepada petugas Bea-Cukai yang hadir dan juga pimpinan Bea-Cukai untuk, yang pertama, jika memungkinkan untuk bisa diprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali untuk menjadi staf di bagian terdepan atau frontliner yang menyambut para tamu setelah mendarat pesawat di airport Ngurah Rai. Saya kira hal ini yang sangat wajar, siapa pun dan di mana pun tetap semangat putra daerah menjadi cita-cita dari semua wakil rakyat," kata Wedakarna dalam video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram.
Baca berita selengkapnya di sini
Simak Video 'Heboh Senator Bali Wedakarna soal Penutup Kepala, Berujung Minta Maaf':