Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kinerja Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi dan jajaran yang gencar mengungkap dan memberantas peredaran narkoba. Menurutnya, ini bukti aparat serius memerangi kejahatan penyalahgunaan narkoba.
Bamsoet mengapresiasi kinerja Satuan Narkoba Polres Metro Jakbar yang berhasil mengungkap berbagai kasus penyalahgunaan narkoba. Terbaru, Satres Narkoba Polres Metro Jakbar meringkus artis IBR alias Ibra Azhari.
Ibra Azhari diketahui sudah kelima kalinya terjerat kasus narkoba. Menurut Bamsoet, penangkapan Ibra Azhari merupakan bentuk komitmen Polri yang tidak pandang bulu dalam memberangus peredaran narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat mengapresiasi akan kerja keras polisi dalam hal ini Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat yang telah bekerja tanpa pandang bulu kepada siapa saja yang menggunakan narkoba," ujar Bamsoet seperti dikutip dari Humas Polri, Kamis (11/1/2024).
Bamsoet mengatakan, tanpa kerja keras polisi akan ada banyak masyarakat yang menjadi korban jahatnya dampak dari penyalahgunaan narkoba.
"Ini merupakan bukti serius aparat kita dalam memerangi kejahatan terkait penyalahgunaan narkoba dan patut kita apresiasi," katanya.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia hingga akhir tahun 2023 adalah 1,73% atau 3,3 juta orang dari jumlah penduduk berumur 15-64 tahun. Artinya, setiap 10 ribu penduduk Indonesia, terdapat 173 orang yang mengkonsumsi narkoba. Sementara angka prevalensi pernah pakai penyalahgunaan narkoba di tahun 2023 adalah 2,20% dari jumlah penduduk berumur 15-64 tahun atau sekitar 4,24 juta jiwa.
Karena itu, mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini meminta agar perang terhadap narkoba di Indonesia terus digalakkan. Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang terus menggelorakan perang terhadap narkoba.
"Peredaran narkoba di Indonesia harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Terlebih, Indonesia masuk dalam jajaran 'segitiga emas' perdagangan narkoba bersama Australia, Selandia Baru, dan Malaysia. Peran aktif masyarakat dan pemerintah diperlukan untuk memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Indonesia," ujar Bamsoet.
Bamsoet mengatakan, saat ini perlu juga diwaspadai munculnya kelompok 'cyber narcoterrorism'. Kelompok ini memanfaatkan dunia maya sebagai media untuk memasarkan narkoba. Salah satu hasil penjualan narkoba di antaranya untuk membiayai kegiatan terorisme.
Karena itu, Bamsoet mengingatkan perlunya antisipasi sejak dini dari pemerintah terhadap munculnya 'cyber narcoterrorism'. Antisipasi terhadap kelompok 'cyber narcoterrorism' tidak bisa diserahkan kepada satu institusi saja, tapi harus dilakukan secara bersamaan oleh beberapa institusi terkait.
"Perlu kerja sama yang kuat antar institusi, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Direktorat Cyber Crime Polri. Gabungan institusi itu harus bersatu dalam mengantisipasi kelompok 'cyber narcoterrorism'," katanya.
Simak juga 'Kurir 36 Kg Sabu Jaringan Internasional Asal Aceh Dituntut Hukuman Mati':