Nama sejumlah halte TransJakarta berganti dan dikeluhkan warga karena membuat bingung. Anggota DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, mengkritik hal itu karena merasa tak ada sosialisasi kepada warga.
Pantauan detikcom, Rabu (10/1/2024), halte-halte yang mengalami perubahan nama antara lain Halte Tirtayasa di Petogogan, Jakarta Selatan, yang berubah menjadi Halte Pasar Santa. Kemudian, ada Halte Tendean di Jakarta Selatan yang berubah nama menjadi Halte Tegal Mampang dan Halte Sarinah di Jakarta Pusat menjadi Halte MH Thamrin.
Sejumlah pengguna X juga mengeluhkan nama-nama halte TransJakarta yang berganti, antara lain Halte S Parman Podomoro City di Tomang, Jakarta Barat, menjadi Halte Tanjung Duren, Halte Harapan Kita di Jakarta Barat menjadi Halte Kota Bambu, Halte Senayan JCC di Jakarta Pusat menjadi Halte Senayan, serta Halte Dukuh Atas 2 menjadi Halte Galunggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna TransJ juga mengeluhkan nama rute atau halte tujuan akhir di layar yang terdapat Halte TransJakarta sudah berganti, namun nama rute di layar pada bus TransJ belum. Hal itu dianggap membingungkan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas pun berang dengan hal perubahan nama-nama halte tersebut. Dia merasa tak ada sosialisasi terkait pergantian nama itu.
"Oke, kalau Pj merasa dirinya besar, merasa orang dekat Istana, nggak ada masalah tidak disampaikan sama DPRD. Tapi harusnya diinformasikan, disosialisasikan ke pengguna TransJ dong. Ini gimana kagak disosialisasikan? Jangan-jangan orang ada yang kelewat, ada yang salah, membingungkan," kata Hasbi saat dihubungi, Rabu (10/1/2024).
Anggota Komisi Bidang Transportasi itu juga menyayangkan perubahan nama halte tak didiskusikan bersama anggota Dewan. Meskipun tak diajak diskusi, politikus PKB itu berharap perubahan nama bisa disampaikan kepada anggota DPRD sebagai mitra Pemprov DKI.
"Betul tidak ada aturan yang harus didiskusikan ke kita. Paling tidak, DPRD itu mitranya. Ini kasih tahu dong mitranya," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan legislator DKI bisa membantu menyosialisasikan soal perubahan nama kepada warga Jakarta. Misalnya, melalui kegiatan reses.
"Itu kan fungsinya reses, menemui masyarakat, kita sampaikan. Nah, gimana mau disampaikan ke masyarakat kalau kita juga nggak dikasih tahu? Infokan aja, apa susahnya sih," ucapnya.
detikcom telah menghubungi pihak TransJakarta terkait perubahan nama-nama halte, namun belum ada penjelasan.
Simak juga 'Geger Stiker Caleg Nempel di Kursi Penumpang Bus TransJ':