Pria Surabaya Protes Ilmu Pemikat Tak Ampuh Sebelum Dimutilasi Tukang Pijat

Pria Surabaya Protes Ilmu Pemikat Tak Ampuh Sebelum Dimutilasi Tukang Pijat

M Bagus Ibrahim - detikNews
Senin, 08 Jan 2024 11:35 WIB
Mutilasi di Kota Malang
Lokasi korban mutilasi dikubur di Malang. (M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Polisi mengungkap fakta baru kasus tukang pijat inisial AR yang membunuh dan mutilasi warga Surabaya berinisial AP di Malang, Jawa Timur. Korban awalnya protes karena gagal mendapatkan hati yang disuka.

Dilansir detikJatim, Senin (8/1/2024), AR dan AP pertama kali berkenalan melalui Media Sosial (Medsos) Juni 2023. Selain tukang pijat, AR mengaku bisa mendekatkan korban dengan orang yang disuka menggunakan ilmu spiritual.

"Mereka awalnya kenal di medsos, kemudian tersangka ini membuka jasa pijat dan juga ada lintrik dari pelaku, untuk bisa membuat orang yang disuka korban ini semakin dekat atau tertarik dengan korban," ujar Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis, Minggu (7/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu AP mulai tertarik karena memang ada orang yang sedang didekati. Selama beberapa bulan AP mulai menggunakan jasa yang disediakan oleh AR. Bukannya berhasil, hubungan AP dengan orang yang disuka malah semakin renggang.

Lantaran tidak mendapatkan hasil, pada 15 Oktober 2024 AP mendatangi tempat kerja AR yang juga berjejer dengan rumah kos tersangka di Jalan Sawojajar Gang 13A, Kedungkandang, Kota Malang. Ketika datang, AP langsung menanyakan kepada AR kenapa tidak ada hasil yang didapat setelah menggunakan jasanya.

ADVERTISEMENT

"Waktu itu, korban datang diduga, berniat meminta klarifikasi dari tersangka. Namun sepertinya, terjadi ketidaksepahaman antara keduanya hingga berujung pembunuhan terhadap korban. Terkait keterangan lain ataupun dugaan cekcok masih proses pendalaman," terang Wasis.

Baca selengkapnya di sini.

(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads