Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu segera merespons dengan cepat laporan banjir yang menggenangi Perumahan Jatisari Asri BSB Mijen, Sabtu (6/1).
Mbak Ita, sapaan akrabnya meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) segera melakukan evaluasi terhadap saluran drainase di Perumahan Jatisari Asri BSB Mijen. Menurutnya, jangan sampai ada masalah dalam perencanaan pembangunannya.
Mbak Ita menuturkan seharusnya dengan adanya pembuatan drainase baru dari DPU yang melengkapi saluran lama milik pengembang perumahan, wajarnya bisa mengatasi genangan air di Jatisari Asri BSB Mijen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pasti ada salah dalam perencanaannya, sudah saya tegur kepala dinasnya," kata Mbak Ita, dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2024).
Mbak Ita menilai pembangunan saluran drainase Perumahan Jatisari Asri BSB Mijen kurang menyeluruh. Dirinya pun meminta agar pembangunan bisa dilakukan secara utuh, tidak setengah-setengah.
"Kalau setengah-setengah nggak usah, kalau memang butuh anggaran yang besar ya harus dianggarkan," kata Mbak Ita.
Dirinya meminta agar pembangunan infrastruktur di kota Semarang dilakukan dengan perencanaan yang baik agar tidak merugikan masyarakat.
"Sebelumnya saya minta perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, harus benar-benar matang," kata Mbak Ita.
Tindakan cepat dilakukan Pemkot Semarang guna segera mengatasi genangan air sebelum hujan deras kembali mengguyur wilayah tersebut.
Mbak Ita menjelaskan dari hasil pertemuan antara Dinas PU dengan pihak warga Perumahan Jatisari Asri dan Kecamatan Mijen pada Selasa (2/1) telah didapatkan keputusan strategis.
Evaluasi di antaranya saat cek lapangan didapati masalah antrian air di bagian hilir terdapat saluran yang menyempit.
Tak lupa, dengan pihak pengembang BSB juga sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi. Sebab, wilayah yang bakal dilebarkan masih milik pengembang.
DPU dikatakannya sudah kembali membuat perencanaan oleh Bidang Rekayasa Teknis (Rektek) drainase untuk melebarkan bagian hilir.
"Jadi Selasa kemarin ada rapat bersama pengembang, Kelurahan dan Kecamatan, di mana kami meminta partisipasi BSB untuk memperlebar salurannya," kata Mbak Ita.
Sinyal positif diberikan oleh BSB untuk memperlebar saluran, namun untuk keputusan finalnya akan dilakukan pada Rabu pekan depan dengan kembali melakukan pertemuan.
"Karena pimpinan BSB saat ini di Jakarta dan menyediakan waktu Rabu untuk bertemu," kata Mbak Ita.
Sebelumnya, air menggenangi wilayah RW 6 dengan ketinggian sebatas paha hingga pinggang orang dewasa saat hujan turun sejak pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Warga pun kemudian berjaga-jaga untuk mengantisipasi air dan lumpur masuk ke rumah. Hal ini dikarenakan sudah ada sebagian rumah warga yang kemasukan air.
Air mulai surut seiring dengan hujan yang reda sekitar pukul 16.00 WIB, warga juga mulai membersihkan sisa air dan lumpur.
(akd/ega)