Ledakan terjadi di Sumenep, Jawa Timur. Diduga, peristiwa tersebut merupakan ledakan bubuk potas atau bahan peledak yang biasa dibuat untuk membuat bom ikan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ledakan ini, tetapi sebuah musala hancur. Lalu, bagaimana awal mula kejadiannya? Simak informasi di bawah ini.
1. Lokasi Ledakan di Sumenep
Insiden ledakan terjadi di Desa Bates, Dasuk, Sumenep, Jawa Timur pada Selasa (2/1/12023) pukul 20.30 WIB. Dilansir detikJatim, ledakan itu terjadi di gardu di belakang musala yang menjadi tempat tinggal warga bernama Atnawi (53).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Diduga Ledakan Bom Ikan
Polisi saat ini tengah menyelidiki insiden ledakan di Sumenep. Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko mengatakan dugaan sementara ledakan itu berasal dari bubuk potasium atau bahan bom ikan dari rumah kosong.
"Tadi malam telah terjadi ledakan yang diduga berasal dari bubuk potas atau bahan untuk pembuatan bom ikan. Itu baru dugaan kami, ya," ujar Edo.
![]() |
3. 1 Orang Terluka
Ledakan di Sumenep ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi satu orang luka. Saat kejadian, korban luka yang bernama Atnawi (53) atau yang akrab disapa Pak Wi sedang memindahkan sepeda motornya ke belakang musala sambil istirahat di gardu. Tiba-tiba, terjadi ledakan di samping gardu itu.
"Ledakan itu mengakibatkan orang yang sedang beristirahat atas nama Atnawi (53) ini mengalami luka pada bagian leher di bawah telinga kiri namun tidak mengalami hal yang berakibat fatal. Sedangkan sepeda motornya yang ditaruh di belakang musala mengalami kerusakan," kata Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko.
4. Musala Hancur
Sebuah musala hancur akibat terkena ledakan keras di Sumenep, Jawa Timur. Kini, lokasi ledakan sudah dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat.
"Kalau bangunan musala hancur dan sudah ada garis polisi," kata Sutrisno, salah satu warga setempat, Selasa (2/1/2024).
Baca berita di halaman selanjutnya.
5. Sempat Ada Orang Mondar-mandir Sebelum Ledakan
Sebelum ledakan terjadi, warga menyebutkan ada seseorang yang mencurigakan sedang mondar-mandir di lokasi kejadian. Warga bernama Atnawi (53) atau Pak Wi melihat orang tersebut saat sedang mengairi sawah.
Pak Wi sebagai pemilik sawah kemudian bersembunyi di samping musala sambil terus mengamati orang yang mondar-mandir itu.
"Melihat ada orang mencurigakan yang punya sawah, Pak Wi namanya sembunyi di samping musala sambil melihat orang yang mencurigakan itu," ujar Sutrisno.
Lalu, orang tersebut melemparkan sesuatu ke arah saung di depan musala. Tidak lama kemudian, terjadi ledakan yang sangat keras hingga Pak Wi terkena serpihan ledakan di bagian telinganya.
"Ternyata melempar bahan peledak satu kali tapi suara ledakannya besar sampai kedengaran ke desa tetangga Tambaksari, Rubaru. Untung pak Wi yang sembunyi di belakang musala itu hanya luka lecet di telinganya," kata Sutrisno.
6. Ledakan di Sumenep Terdengar hingga Radius 2 Kilometer
Dugaan ledakan bom ikan terjadi di Dusun Tengah, Desa Bates, Dasuk, Sumenep. Sutrisno, warga Dusun Tengah, Sutrisno yang sedang tidak ada di rumahnya mengatakan bahwa suara ledakan itu terdengar hingga radius 2 kilometer.
"Saya, kan, (berada di lokasi yang) jaraknya sekitar 2 kilometer tadi sampai terperanjat dari kursi," katanya, Selasa (2/1/2024).
7. Tidak Berkaitan dengan Isu Politik
Polisi memastikan peristiwa ledakan di Sumenep tidak berkaitan dengan isu politik. Hal tersebut juga tidak ada hubungannya dengan informasi orang tidak dikenal yang disebut mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian.
"Informasi orang tidak dikenal mondar mandir ini tidak ada kaitannya dengan ini. Karena yang bersangkutan, saudara A (Atmawi) ini mengamati orang itu di samping rumah kosong, yang ternyata rumah itu meledak. Sedangkan orang yang dicurigai bukan dari rumah itu," kata Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, Rabu (03/01/2023).
Selain itu, Edo menambahkan pihaknya masih menyelidiki peristiwa ledakan di Sumenep.
"Ini belum kami ketahui karena di rumah itu masih kosong, dan dugaan sementara analisis sementara dari tim olah TKP, kemungkinan ini bubuk potasium atau yang biasa digunakan untuk bom ikan," ujar Edo.