Kopi Kamu didirikan Ami dan suaminya, Rocky, pada 2010 lalu. Tak hanya berupa kedai kopi, produk jagoan Kopi Kamu juga berupa raw materials, yaitu biji kopi asli Indonesia. Kini, kedai Kopi Kamu terletak di beberapa lokasi, mulai dari Jakarta hingga Bogor.
"Kopi Kamu ini berdiri dari tahun 2010. Tapi kami lebih concern lagi di penjualan beans, daripada coffee shop. Karena kami lebih ingin mempromosikan kopi-kopi beans asli Indonesia," jelas Ami di program Sosok detikcom.
Namun, ada yang berbeda di kedai milik Ami yang terletak di Jl. Wijaya, Jakarta Selatan. Sejak awal Desember 2023, tiap hari Selasa dan Kamis, dua di antara tiga barista di sana adalah orang-orang dengan down syndrome.
Ini adalah kolaborasi Ami dengan Yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome). Melalui kolaborasi ini, Kopi Kamu memberi wadah kepada barista down syndrome yang bertalenta untuk turut belajar bekerja di kedai.
Kolaborasi ini tak terjadi begitu saja. Pertemuan Ami dengan POTADS dimulai pada Juli 2022 di sebuah pameran ekologi. Ami yang merupakan panitia acara terkesima melihat display kegiatan POTADS. Hal yang paling menarik perhatian Ami, tentu saja kegiatan barista-barista POTADS.
"Begitu di hari-H, saya melihat, oh, ternyata POTADS itu ada barista-barista. Dan mereka di sana itu membuat stand kopi yang proper dengan mesin kopi, dengan peralatan barista yang dari manual brew sampai yang semi-otomatis dan anak-anak yang mengoperasikan itu ada anak-anak dengan down syndrome. Di situ saya mulai memperhatikan, ternyata kok mereka terlihat terampil dan terlihat menguasai, ya," kenang Ami.
Pertemuan tersebut mengingatkan Ami pada seorang kerabatnya. Ami teringat kisah sang kerabat yang mesti tinggal di luar negeri lantaran ia adalah penyandang down syndrome.
"Sebelum ketemu Yayasan POTADS, saya ada pengalaman pribadi. Karena ada keluarga yang juga menyandang down syndrome. Tapi kebetulan dia tidak tinggal di Indonesia. Tinggalnya di luar negeri. Dan keluarganya tidak terlalu ingin kembali ke Indonesia karena menurut mereka, fasilitas dan dukungan terhadap orang-orang dengan disabilitas di Indonesia masih kurang," terang Ami.
Maka, tak butuh waktu lama bagi Ami untuk langsung menawarkan kerja sama dengan barista-barista POTADS. Setelah berbagai diskusi dan pelatihan, kolaborasi Kopi Kamu dan POTADS diresmikan pada 3 Desember 2023. Tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional.
Menurut Ami, kehadiran barista down syndrome di Kopi Kamu semakin membuka pikirannya. Ia menyadari bahwa lapangan pekerjaan untuk orang-orang dengan disabilitas masih begitu terbatas. Padahal, Ami tahu bahwa sudah ada undang-undang yang mengatur soal ketenagakerjaan disabilitas.
"Dalam hal ini, orang-orang dengan down syndrome. Jadi, mereka belum mendapatkan kesempatan kerja yang seharusnya. Walaupun di Indonesia sudah ada undang-undangnya yang menjamin orang dengan disabilitas akan mendapatkan kesempatan yang sama, tapi kegiatan dan kenyataannya belum seperti itu. Jadi, kami di sini ingin mencoba memperlihatkan pada masyarakat. Bahwa memang orang dengan down syndrome bisa bekerja, bisa berdaya," tutur Ami.
Selama mempekerjakan barista dengan down syndrome, Ami belajar banyak soal inklusivitas. Ami menyadari bahwa penyesuaian perlu dilakukan agar pekerja dengan disabilitas mampu bekerja dengan maksimal. Misalnya, barista-barista down syndrome di kedai Ami perlu penyesuaian jam kerja, rutinitas, hingga soal suasana hati.
"Secara fisik, banyak kondisi fisik yang membatasi. Shift kerja jangan terlalu lama. Terus juga, moody. Harus bisa mengenali mereka secara pribadi, bagaimana satu persatu ada akan baru semangat kerja, kalau dipasangin lagu-lagu kesukaannya," jelas Ami.
Ami bertekad, misinya untuk mewujudkan inklusivitas di dunia usaha tak akan berhenti di sini. Ia berencana untuk mewadahi pula karya-karya penyandang down syndrome lainnya. Ami juga ingin memfasilitasi anak-anak POTADS untuk bekerja di berbagai tempat.
"Mimpinya sih, supaya ini semakin dikenal luas. Dan kami bisa membantu Yayasan POTADS untuk menyalurkan anak-anaknya yang sudah berketerampilan untuk bekerja di tempat-tempat lain. Dan juga, di Yayasan POTADS itu ada anak-anak yang punya hasil karya yang bagus. Nah itu bisa dijadikan merchandise, atau yang lain-lain," kata Ami.
"Siapa yang akan mulai peduli untuk melakukan itu kalau bukan kita? Kita itu, saya, Anda dan kita semua. Nggak rugi, kok," pungkasnya.
(nel/vys)