Para Ketua Majelis Desa Adat di tingkat Kabupaten dan Kecamatan di Bali menggelar deklarasi Pemilu 2024 Damai. Mereka juga bersepakat untuk menolak segala bentuk politik indentitas, hoax, kekerasan, provokasi dan ujaran kebencian.
Deklarasi para Ketua Majelis Desa Adat itu digelar di Hotel Nusa Indah Denpasar, Jumat (22/2/2023). Deklarasi juga melibatkan pecalang dan yowana (organisasi pemuda Majelis Desa Adat). Para Ketua Adat berharap dengan latar belakang masyarakat Bali yang lekat dengan adat istiadat, hal itu akan membuat situasi di Bali semakin kondusif.
"Kami Majelis Desa adat Bali berkomitmen menjaga situasi Bali yang kondusif dan damai terutama selama pelaksanaan Pemilu," kata Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB), Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, sebagaimana keterangan tertulis Satgas Nusantara Cooling System (NCS), Jumat (22/12/2023).
"Majelis Desa Adat di sini juga mengajak kepada seluruh masyarakat Bali untuk menolak segala bentuk politik identitas, hoax, kekerasan, provokasi dan ujaran kebencian sehingga terciptanya pemilu yang damai di Bali," kata Ida.
Ida mengatakan, pelaksanaan kegiatan deklarasi Pemilu 2024 Damai ini diinisiasi oleh Majelis Desa Adat Provinsi Bali dilatarbelakangi rasa panggilan untuk menjaga Pemilu agar berjalan dengan baik. Karena gelaran Pemilu nantinya akan menentukan nasib Indonesia kedepan.
"Majelis Desa adat Bali melaksanakan deklarasi ini ingin menunjukan bahwa kita di Bali sangat peduli dengan keberlangsungan pemilu yang mana nantinya akan menentukan nasib bangsa Indonesia sehingga kami terpanggil untuk mengajak masyarakat Bali untuk bersama menjaga pelaksanaan pemilu agar berjalan aman tentram dan damai," tutup Ida yang juga merupakan Ketua MDA Provinsi Bali ini.
(fjp/fjp)