.webp)
Pemerintah berencana akan menggelar rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024. Pada rekrutmen ini, calon hakim (cakim) menjadi salah satu kebutuhan yang akan dipenuhi.
"Jadi setelah beberapa waktu sudah tidak ada formasi cakim secara besar-besaran, maka ini menjadi pertimbangan dari Kementerian PAN-RB untuk menyediakan formasi untuk calon hakim tahun 2024. Karena kekurangannya cukup banyak," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).
Lebih lanjut, Anas menjelaskan pengadaan calon hakim bertujuan untuk mengisi kebutuhan hakim yang berasal dari pegawai negeri sipil (PNS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pengadaan hakim nantinya akan diseleksi dari calon hakim yang berasal dari analis perkara peradilan yang telah diangkat sebagai PNS dari penetapan kebutuhan CPNS dan memenuhi kualifikasi sebagai calon hakim di lingkungan Mahkamah Agung.
Pengadaan hakim pun dilakukan sama seperti tahapan pengadaan CASN pada umumnya, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga pengangkatan sebagai hakim.
"Namun untuk menjadi hakim tentu dilakukan uji kompetensi kembali oleh Mahkamah Agung," imbuh Anas.
Berdasarkan data Mahkamah Agung, Anas mengungkapkan diperlukan SDM aparatur untuk mengisi kebutuhan pada sejumlah unit kerja pengadilan baru di lingkungan MA. Adapun kebutuhan SDM aparatur tersebut jumlahnya mencapai puluhan ribu. Jumlah ini terdiri atas hakim peradilan umum; hakim peradilan agama; dan hakim peradilan tata usaha negara; serta ASN yang terdiri dari PNS dan juga PPPK.
Terkait pengadaan ASN tahun 2024, Anas mengatakan pemenuhan ASN diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan ASN pada pelayanan dasar, yakni tenaga guru dan tenaga kesehatan. Selanjutnya berfokus pada penyelesaian permasalahan tenaga non-ASN di instansi pemerintah sesuai mandat UU No. 20/2023 tentang ASN.
Anas menambahkan, pada tahun 2024, rekrutmen ASN juga akan tetap merekrut talenta-talenta baru atau fresh graduate melalui seleksi CPNS. Ia berharap kebijakan ini dapat mengurangi sedapat mungkin jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
"Rekrutmen ASN diharapkan mengutamakan talenta-talenta digital. Arah rekrutmen ASN Talenta Digital untuk berfokus pada menciptakan nilai tambah ekonomi," pungkasnya.
(ncm/ega)
