Profil Gunung Salak, Gunung Api di Jawa Barat yang Masih Aktif

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 14 Des 2023 18:00 WIB
Gunung Salak (Foto: dikhy sasra/detikcom)
Jakarta -

Gunung Salak merupakan salah satu gunung api di Jawa Barat yang masih aktif. Secara administratif, lokasi kawasan rangkaian Gunung Salak termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Pengelolaan kawasan hutan Gunung Salak semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bogor. Namun sejak 2003 hingga kini, pengelolaannya di bawah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS).

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang salah satu gunung berapi yang masih aktif di Jawa Barat ini, simak serba-serbi terkait profil Gunung Salak, sejarah erupsi atau letusan yang pernah terjadi hingga informasi jalur pendakiannya berikut ini:

Profil Gunung Salak di Jawa Barat

Dilansir situs resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Salak merupakan salah satu gunung api strato Tipe A. Gunung Salak memiliki ketinggian kurang lebih 2.210 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Secara rutin, aktivitas Gunung Salak yang terletak di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi ini dipantau melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Salak, yang berada di Desa benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Sejarah Erupsi Gunung Salak

Erupsi terakhir Gunung Salak terjadi pada tahun 1938. Saat itu erupsi Gunung Salak berupa erupsi freatik dari Kawah Cikuluwung Putri. Sejak itu kegiatan terakhir hanya berupa bualan lumpur di Kawah Ratu dan Kawah Hirup serta tembusan solfatara dan fumarol di Kawah Ratu.

Menurut data dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, sejak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali erupsi atau letusan Gunung Salak. Di antaranya yakni pernah terjadi letusan atau erupsi pada tahun 1668-1699, tahun 1780, tahun 1902-1903, tahun 1935, dan terakhir 1938.

Puncak Salak dan Jalur Pendakian

Gunung Salak mempunyai sekitar tujuh buah puncak. Para pendaki biasanya menggunakan Puncak Salak I dan Puncak Salak II. Letak geografis puncak Salak yakni berada pada 6°43′ LS (Lintang Selatan) dan 106°44′ BT (Bujur Timur).

Tinggi Puncak Salak I adalah 2.211 mdpl. Tinggi Puncak Salak II adalah 2.180 mdpl. Ada satu puncak lagi yang dikenal dengan Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 mdpl. Puncak Gunung Salak yang paling sering didaki adalah puncak II dan I.

Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur pendakian. Jalur pendakian Gunung Salak yang paling ramai dilalui pendaki adalah melalui Curug Nangka, di sebelah utara gunung. Melalui jalur ini, pendaki akan sampai pada Puncak Salak II.

Puncak Salak I biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati dekat Cicurug. Atau juga dicapai dari Puncak Salak II, dan dengan banyak kesulitan, dari Sukamantri, Ciapus. Jalur lain adalah 'jalan belakang' lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat Gunung Bunder.

Aktivitas Terkini Gunung Salak

Perkembangan aktivitas terkini Gunung Salak pada tahun 2023 ini tercatat dalam data Kementerian ESDM. Usai terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 4,0 di Barat Daya Kota Bogor pada Jumat, 8 Desember 2023 dini hari, berikut data aktivitas terkininya:

  • Gempa Tektonik Lokal mengalami peningkatan jumlah gempa diatas 4 kali kejadian perhari. Pada 6 Desember 2023 sebanyak 8 kejadian. Pada 7 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian. Dan pada 8 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian.
  • Pengamatan visual periode 1-9 Desember 2023, Gunung Salak terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan. Suhu udara sekitar 22-32°C.
  • Pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, masih didominasi gempa Tektonik Jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa Tektonik Lokal sebanyak 22 kali kejadian. Gempa Vulkanik sebagai indikasi aktivitas Gunung Salak tidak terekam.

Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air (steam explosion) yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca terjadinya kenaikan gempa Tektonik Lokal beberapa hari lalu.

Simak Video 'Ramai Soal Gunung Salak Disebut 'Terbelah', BNPB Beri Penjelasan':






(wia/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork