Cerita Petani Ikan Air Tawar di Halmahera Utara Jualan Lewat Facebook & X

Tapal Batas Bakti Kominfo

Cerita Petani Ikan Air Tawar di Halmahera Utara Jualan Lewat Facebook & X

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Kamis, 14 Des 2023 14:04 WIB
tapalbatastobelo
Foto: Rafida Fauzia/detikcom
Halmahera Utara - Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan laut yang beragam. Karenanya tak heran bila profesi nelayan, menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di wilayah kepulauan.

Meski begitu, para nelayan memiliki beberapa kendala yang kadang menjadi hambatan mereka saat ingin melaut. Hambatan yang paling sering mereka hadapi tentu adalah cuaca yang kurang bersahabat, sehingga para nelayan mengurungkan niat untuk melaut.

Karena kendala itulah, masyarakat yang berada di Desa Salimuli, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mencoba untuk mencari mata pencaharian lagi agar tidak terlalu bergantung dengan ikan di laut.

Adapun usaha yang mereka kembangkan adalah keramba ikan air tawar. Keramba ikan nila (Oreochromis niloticus) itu memanfaatkan Telaga Duma yang memiliki luas 250 hektare. Di sana ada beberapa kelompok petani ikan air tawar yang memiliki beberapa petak keramba.

Koordinator dari Kelompok Petani Keramba Apung Telaga Duma, Abdurrahman Yasin (53) mengatakan ada empat kelompok tani yang sudah bersertifikasi dan memiliki akta dengan petak keramba yang mereka miliki secara total sebanyak 204 petak.

"Di sini, luas karamba per unit, itu ada 3x3 meter persegi. Dengan masing-masing anggota yang penyembangan di lapangan, itu semua ada 204 petak. Nah, dari 204 petak itu, dalam satu petak itu, itu isinya 350 sampai 400 ekor," kata Abdurahman kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Adapun untuk produksi tiap bulan dari keramba ikan kelompok tersebut terbilang cukup besar. Abdurrahman pun memberikan contoh salah satu anggotanya yaitu Ardi yang dalam dua kali panen bisa mendapatkan omzet hingga Rp 12 juta. Dengan harga jual per kilogram ikannya yaitu Rp 70.000.

tapalbatastobeloCerita Petani Ikan Air Tawar di Halmahera Utara Jualan Lewat Facebook & X Foto: Rafida Fauzia/detikcom

Secara keseluruhan empat kelompok keramba apung ikan nila di Telaga Duma bisa mendapatkan minimal 1,5 ton dalam 1 bulan. Pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal pun bisa menjual sampai 2,5 ton.

"Ya, penjualannya rata-rata kebutuhan untuk masyarakat lokal dan paling utama di sini langganan kita adalah rumah makan di seputaran Galela atau Tobelo dan ada juga di Jaelolo, Halmahera Barat sampai Ternate," imbuh Abdurrahman.

Dalam hal penjualan, Abdurrahman memanfaatkan media online agar pasarnya makin luas. Selain memperluas pasar, penggunaan media online membuat penjualan ikan nila dari Abdurrahman makin mudah dan cepat.

"Biasa kita pakai Facebook, Twitter (X) maupun WhatsApp. Ya, tergantung pesanan per hari itu minimal itu ada sampai 10 kg, ada sampai ada hajatan, itu sampai 40-50 kg per hari. Ya untuk jaringan kita di sini masih tetap stabil, bagus," ungkapnya.

Adapun untuk pesanan via online, Abdurrahman juga membuat jasa pengantaran hingga jasa masak. Hal ini menurutnya memudahkan pembeli yang tinggalnya jauh dari area keramba dan tidak memiliki kendaraan.

tapalbatastobeloCerita Petani Ikan Air Tawar di Halmahera Utara Jualan Lewat Facebook & X Foto: Rafida Fauzia/detikcom

Sedangkan untuk paket masak, Abdurrahman membanderolnya dengan harga Rp 120.000. Dengan harga tersebut, pembeli juga sudah mendapatkan sayur dan sambal.

"Kalau mentah sekarang Rp 70.000 kg, kalau paket itu Rp 120.000 per paket karena sudah ada sayur dan sambal. Penjualan itu paling jauh itu ke Tobelo. Penjualan itu meningkatkan pendapatan juga, karena rata-rata mereka tidak punya kendaraan. Seperti salah satu desa yang jaraknya kurang lebih 9 km. Kita pun memfasilitasi pengiriman dengan motor," tuturnya.

Keberadaan sinyal yang bagus di area Halmahera Utara tak terlepas dari keberadaan Network Operation Center (NOC) yang dioperasikan oleh BAKTI Kominfo. NOC yang terletak di Kecamatan Tobelo ini menjadi pintu gerbang konektivitas internet untuk daerah blank spot yang sebelumnya tak memiliki sinyal.

NOC ini juga menjadi pusat dari Palapa Ring paket tengah 8A yang menyambungkan Tobelo dengan 4 wilayah lainnya yang berada di jalur Palapa Ring 8A. Terpilihnya Tobelo menjadi titik interkoneksi karena dinilai memiliki jaringan internet yang baik dan dapat menjadi penyokong jaringan bagi wilayah-wilayah yang menjadi titik akses fiber optik. Setidaknya ada 5 wilayah yang dilayani oleh titik interkoneksi yang ada di Tobelo.

"Tobelo sebagai salah satu kota interkoneksi yang memberikan layanan terhadap kota-kota di kota layanan seperti, Melonguane, Morotai, Ondong Siau, dan Tahuna, itu dihubungkan dengan operator existing yang sudah ada," imbuh Staff Divisi Infrastruktur Backbone Direktorat Infrastruktur BAKTI, Hema Baizura kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! (akn/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads