Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Dirjen PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi menyampaikan poin-poin terkait laporan perkembangan persidangan di COP 28, hingga tanggal 12 Desember pukul 12 malam waktu Dubai.
Laksmi menyebut sepanjang hari tanggal 12 Desember 2023 yang merupakan hari terakhir COP 28, tidak terdapat jadwal persidangan untuk semua agenda negosiasi, kecuali artikel 6 yang melaksanakan pembahasan contact group pada pukul 22-23 GMT +4.
"Presidensi belum mengeluarkan jadwal Closing Plenary COP 28. Hal tersebut dikarenakan Presidensi masih akan melaksanakan konsultasi dengan beberapa kelompok negara secara tertutup dan terbatas, khususnya terkait draft text tentang Global Stocktake (GST)," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (13/12/2023).
Sementara itu, Laksmi menyampaikan Tim Negosiator terus mencermati perkembangan text. Ia pun menyampaikan catatan pencermatan Delri terhadap draft text GST, terkait dengan energi, proyeksi tahun Global Peaking, serta narasi yang belum berimbang antara mitigasi, adaptasi, dan dukungan implementasi.
"Terkait dengan energi, hal terutama yang menjadi sumber perbedaan adalah peningkatan ambisi tiga kali (trippling) untuk EBT, dan dua kali (doubling) untuk efisiensi energi," katanya.
Selain itu, juga terdapat peningkatan ambisi pengurangan gas metana secara substansial, di mana negara berkembang tidak sependapat karena mengarah kepada angka target penurunan pada 2030, dan menginginkan narasi yang sama dengan yang telah disepakati di Glasgow.
"Terkait dengan proyeksi tahun Global Peaking, yang diusulkan oleh negara maju (US) secara global pada tahun 2025. Rujukan proyeksi tersebut belum dapat diterima oleh sebagian besar negara berkembang," lanjutnya.
Adapun terkait kepentingan dan posisi Indonesia pada draft text GST, Laksmi menyebut secara umum sudah aman dan terakomodir. Namun, masih terdapat beberapa paragraf yang diusulkan untuk direvisi, agar lebih sesuai dengan rujukan IPCC dan tidak memindahkan tanggungjawab negara maju kepada negara berkembang.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan perkembangan isu negosiasi lainnya. Seperti isu Global Goal on Adaptation dan isu Mitigasi baik Just Transition dan Mitigation Work Program, di mana belum ada draft text yang dikeluarkan oleh Presidensi COP 28.
Ada juga isu negosiasi soal Finance di mana pembahasan telah selesai, namun belum ada draft final text. Sementara terkait Artikel 6, Pembahasan Artikel 6.2 dan 6.4 mengalami kebuntuan dan telah menyerahkan kembali mandat kepada Presidensi.
Merujuk informasi terkini yang diedarkan oleh UNFCCC, Presidensi COP 28 disebut masih melakukan konsultasi hingga pukul 4 GMT+4 tanggal 13 Desember 2023. Draft text yang baru diharapkan akan keluar pada jam 6 GMT+4, sedangkan pertemuan pleno direncanakan akan dimulai pada jam 09.30 GMT+4 tanggal 13 Desember 2023.
Simak juga Video 'Kepala BMKG Paparkan Kesiapsiagaan Bencana dalam Konferensi Iklim COP28':
(prf/ega)