H (3) mengalami patah leher akibat dianiaya pacar tantenya, RA (29). H sehari-hari tinggal bersama tantenya karena orang tua (ortu) bekerja di luar negeri.
"Orang tuanya, bapak dan ibunya, keduanya menjadi PMI (pekerja migran Indonesia) di Malaysia," kata Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur Kompol Gunarto, dilansir situs Polri, Senin (11/12/2023).
Kasus penganiayaan itu terjadi di sebuah rumah kontrakan yang ditinggali RA bersama pacarnya yang merupakan tante korban di Jalan Kecubung, Gang Asem, RT 6 RW 4, Kelurahan Batu Ampar (Condet), Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui sejak kapan korban dititipkan ke tantenya. Namun, dugaan penganiayaan yang dilakukan sejak November 2023.
"Anak ini dititipkan ke tantenya, adik dari ibunya. Tantenya punya pacar, RA, dia pelakunya. Dan saat ini sudah ditahan," jelas Gunarto.
Pengakuan Warga
Sementara itu, Ketua RT 006 RW 04 Sapri mengatakan dia dan pemilik kontrakan dipanggil ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dimintai keterangan sebagai saksi pada Jumat (8/12).
"Saya dikasih tahu buat ke Polres pas hari Jumat sama pemilik kontrakan. Di sana, kata polisi ada kasus penganiayaan. Warga yang ngontrak bermasalah sama anaknya," ujar Sapri.
Saat tiba di Polres Metro Jakarta Timur, Sapri dan pemilik kontrakan langsung dimintai keterangan oleh pihak kepolisian tentang kasus penganiayaan tersebut.
"Saya bilang nggak tahu, mereka juga nggak ada laporan mengontrak di sini," tutur Sapri.
Lihat juga Video 'Pengasuh di Batam Aniaya Balita hingga Tewas gegara Hal Sepele':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pelaku Bohong ke RS
RA sempat berhohong ke rumah sakit (RS) atas penyebab luka yang dialami korban. Saat itu RA bersama pacarnya (tante korban) mengaku sebagai pasangan suami istri (pasutri) dan mereka menyebut korban sebagai anaknya.
"Dia bohong. Alasannya karena anak ini jatuh dari tangga atau di kamar mandi," kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur, Iptu Sri Yatmini, dilansir situs Polri, Senin (11/12).
Tenaga medis RS Polri tak lantas percaya atas luka yang dialami korban di sekujur badannya. Tenaga medis RS Polri lalu menghubungi Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur.
Setelah terus diinterogasi dan ditemukan bukti penganiayaan di ponselnya, RA mengaku telah menganiaya H sejak awal November.