Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan mahasiswa untuk mewaspadai penyebaran ideologi kekerasan yang tercatat sering dilakukan di lembaga pendidikan, seperti kampus. Salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang tak terpantau.
"Institusi pendidikan sering disalahgunakan dalam penyebaran ideologi kekerasan, baik melalui oknum maupun kegiatan ekstrakurikuler yang tak terpantau. Untuk itu, penting bagi para mahasiswa untuk selalu waspada," kata Pelaksana Harian Kepala BNPT RI Irjen Polisi Ibnu Suhaendra dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (8/12/2023).
Ibnu menjelaskan bahwa BNPT telah bekerja sama dengan beragam pihak untuk mencegah dan menangani permasalahan tersebut. BNPT bekerja sama dengan kementerian/lembaga serta organisasi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BNPT terus berupaya bekerja sama dengan aparat penegak hukum, kementerian dan lembaga, mitra asing, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas masyarakat dalam pencegahan dan penanganan, khususnya yang berkaitan dengan institusi pendidikan tadi," ujar Ibnu.
Ibnu menyampaikan itu dalam kegiatan Kunjungan Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana Departemen Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia di Kantor Pusat BNPT RI, Sentul, Jawa Barat, Jumat (7/12/2023).
Sebanyak 70 orang mahasiswa menjadi peserta dalam kegiatan itu. Rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Lapas Khusus Terorisme dan Balai Latihan Kerja Narapidana Terorisme.
Guru Besar Departemen Kriminologi UI Prof Adrianus Eliasta Sembiring Meliala menjelaskan kunjungan tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori dan praktik penanggulangan terorisme secara langsung.
"Kunjungan ini dalam rangka perbandingan. Apa yang mereka dengar di kuliah dengan apa yang terjadi secara langsung di lapangan terkait penanggulangan terorisme," ucapnya.
(idh/aud)