Irjen Marthinus Hukom resmi dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Marthinus menyebut narkotika membunuh lebih dahsyat daripada teroris.
"Kalau saya bilang (narkotika) membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris. Teroris berapa orang mungkin, tapi narkotik (membunuh) siapa pun juga, sama dengan teroris, tapi narkotik dia menyerang sampai ke saraf-saraf, merusak manusia, dan ini berbahaya dan bisa terancam generasi muda," ujar Marthinus di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Marthinus, yang merupakan eks Kadensus 88 Antiteror, menyebut ada beberapa kesamaan Densus 88 dengan BNN. Dia menyatakan struktur di Densus tak jauh berbeda dengan BNN, begitu pula terkait pola pendekatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak pendekatannya ada tiga pendekatan besar, yaitu penegakan hukum melalui suatu operasi pengumpulan informasi intelijen, kemudian pencegahan, dan yang ketiga adalah rehabilitasi," jelas Marthinus.
Dia mengatakan terorisme menyerang pemikiran, sementara narkotika menyerang keinginan. Dia mengaku ingin memutus mata rantai peredaran narkoba di Tanah Air.
"Yang jelas, bagi saya adalah gimana kita memutus mata rantai peredaran narkoba dengan memberhentikan suplai, kemudian menyadarkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan untuk mengecilkan, bahkan mengurangi demand," ucapnya.
"Apa yang disampaikan atau diberikan kepada (oleh) Presiden tugas kepada saya sehingga bagi saya tugas ini adalah tugas yang bersifat nasional dan bukan tugas mudah, tapi tugas yang berat, karena kita harus mengontrol bagaimana Indonesia yang begitu luas, terdiri dari pulau-pulau, lalu garis pantai yang panjang sekali," sambungnya.
Simak juga Video: Jokowi Lantik Irjen Marthinus Hukom Jadi Kepala BNN