Seorang siswa SD swasta di Sukabumi, L (9), diduga menjadi korban perundungan atau bully di sekolah. Orang tua L, DS (43), akhirnya melapor ke polisi setelah mengetahui bahwa anaknya mengalami dugaan bully mengerikan dari sesama pelajar hingga guru.
Dilansir detikJabar, Jumat (8/11/2023), peristiwa bully itu terjadi pada 7 Februari 2023. L diduga hingga mengalami patah tulang akibat bully oleh teman-temannya.
Baca juga: Amarah Ortu Bocah Korban Bully Sukabumi |
Akibat peristiwa itu, kata DS, L diduga mengalami patah tulang lengan atas hingga merobek dagingnya. Setelah peristiwa itu, L mendapat pendampingan psikolog. Tapi L disebut tetap tidak tenang jika hendak pergi sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DS menyebut anaknya ketakutan setiap hendak pergi sekolah. Dia mengatakan anaknya bangun pada pukul 04.00 WIB agar tak terlambat karena takut di-bully. DS mengatakan anaknya baru menceritakan peristiwa tersebut setelah bungkam sejak Februari 2023.
"Contohnya gini, anak saya dipanggil ke depan kelas ketika yang lain mengerjakan tugas, 'Kamu belum bilang kan sama orang tua kejadiannya? 'Belum kok, Bu,' 'Kalau misalkan kamu bilang, Ibu marah loh'," ujar DS menirukan cerita anaknya.
Menurutnya, intimidasi tidak hanya terjadi satu kali, tapi terus berulang selama anaknya bersekolah di sekolah swasta tersebut. DS juga mengatakan selama itu perilaku anaknya di rumah jadi tak biasa.
Akhirnya, DS melaporkan peristiwa itu ke polisi. Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto mengatakan pihaknya akan memproses laporan itu.
"Memang kita Satreskrim Polres Sukabumi Kota telah menerima laporan polisi tanggal 16 Oktober 2023 dan sekarang kita tangani dalam proses penyelidikan. Sudah memeriksa beberapa orang saksi, baik dari korban maupun pihak sekolah dan dari teman korban," kata Yanto.
Simak selengkapnya di sini.
Lihat juga Video 'Santri di Jambi Jadi Korban Perundungan Dua Seniornya':