Jokowi: COP28 Harus Jadi Ajang Perkuat Implementasi Bukan Ambisi

Jokowi: COP28 Harus Jadi Ajang Perkuat Implementasi Bukan Ambisi

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Jumat, 08 Des 2023 10:21 WIB
Jokowi dipuji dunia di COP28 UNFCC
Jokowi dipuji dunia di COP28 UNFCC (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya kerja sama yang kolaboratif dan inklusif aksi nyata untuk mengatasi permasalahan krisis iklim, terutama untuk mewujudkan bebas emisi pada 2060.

Jokowi mengatakan, di tengah keterbatasan yang ada, Indonesia kini juga sudah berhasil menurunkan emisi 42 persen selama 2020-2022. Hal tersebut menjadi salah satu pencapaian yang belum bisa dicapai oleh banyak negara di dunia.

Pencapaian lainnya dalam menurunkan emisi karbon, Indonesia juga berhasil mengoptimalkan pengelolaan Forest and Other Land Use (FOLU). Selain itu, Indonesia terus bergerak untuk mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam hal FOLU, Indonesia terus menjaga dan memperluas hutan mangrove serta merehabilitasi hutan dan lahan. Deforestasi juga berhasil diturunkan pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir," ucap Jokowi dikutip dari 20detik, Jumat (8/12/2023).

Kendati demikian, Jokowi menegaskan KTT Iklim COP28 digelar bukan sebagai ajang pertunjukan ambisi, melainkan memperkuat implementasi dari setiap negara.

ADVERTISEMENT

"Negara berkembang terdesak untuk memilih aksi iklim atau mengentaskan kemiskinan, atau antara percepatan transisi energi atau kehilangan kesempatan pembangunan. COP28 harus menjadi ajang perkuat implementasi bukan ajang pertunjukan ambisi. Tanggung jawab harus dibagi dengan kemampuan nasional," jelas Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan kini Indonesia menanti janji negara maju untuk membantu pengembangan aksi mengatasi krisis iklim.

"Bagaimana sisi anggaran, pihak-pihak luar negeri. Negara-negara maju kan menjanjikan USD 100 miliar setiap tahun yang faktanya belum. Kita lagi pikir, kita lagi siapkan untuk menjelaskan ini. Karena kan negara-negara maju janji memberikan dukungan. Kita sudah kerja, terus sekarang dukungannya bagaimana?" kata Siti Nurbaya.

Ia pun mengungkapkan, untuk menantikan janji tersebut, Indonesia juga bukan hanya menempuh melalui soft diplomacy, tetapi juga dengan Paviliun Indonesia di COP28.

"Yang jalur kedua adalah jalur bagaimana kita mencapai implementasi komitmen kita yang kita sampaikan keluar pihak-pihak lain. Namanya Paviliun Indonesia perannya sangat, sangat penting. (Kegiatan ini) sekaligus mengkonfirmasi hal-hal yang menjadi substansi yang menjadi dinegosiasi," pungkas Siti Nurbaya.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads