RS Polri Ungkap 4 Bocah di Jaksel Diperkirakan Tewas Sejak 3-5 Hari Lalu

RS Polri Ungkap 4 Bocah di Jaksel Diperkirakan Tewas Sejak 3-5 Hari Lalu

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 07 Des 2023 17:33 WIB
Lokasi penemuan mayat 4 bocah yang diduga dibunuh orang tuanya sendiri di Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Wildan N/detikcom)
Lokasi penemuan mayat 4 bocah yang diduga dibunuh orang tuanya sendiri di Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Wildan N/detikcom)
Jakarta -

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah mengautopsi jenazah 4 bocah yang ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Keempat bocah tersebut diperkirakan meninggal dunia sejak 3-5 hari yang lalu.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan kondisi keempat bocah tersebut sudah mengalami pembusukan. Jadi, diperkirakan waktu kematian korban sudah cukup lama sebelum akhirnya ditemukan pada Sabtu, 2 Desember siang.

"Perkiraan (waktu kematian) 3 sampai 5 hari. Karena kan sudah ada pembusukan," kata Hariyanto saat dihubungi, Kamis (7/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meninggal Bersamaan

Lanjut Hariyanto, keempat korban diperkirakan meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan.

"Jadi semua sama, artinya meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Detik-detik Penemuan Mayat 4 Bocah

Asmaro Dwi (64) selaku pemilik kontrakan mengatakan awalnya adiknya menyuruhnya untuk melihat rumah yang disewa Panca Darmasyah alias Panca (43), ayah dari 4 bocah tersebut. Asmoro mengaku heran mengapa ia tiba-tiba disuruh mengecek rumah tersebut.

"Adik saya WhatsApp ke saya, dua adik saya, 'Tolong lihat kontrakan pakai kunci'. Karena di story WhatsApp Pak Panca begini, 'Sementara numpang di rumah teman, Kamis baru pulang'," kata Asmaro.

"Terus karena lampu nyala terus, suara anak kecil nggak ada. Hari Sabtu, malam minggu, namanya anak kecil berisik. Nah karena itu, berarti benar story WhatsApp-nya," sambungnya.

Adiknya pun kembali menyuruh Asmaro mengecek kontrakan tersebut. Sebab, bau busuk dari kontrakan tersebut mulai tercium menyengat.

"Saya di WA adik-adik saya, 'Tolong lihat kontrakan dong, kayaknya ada tikus kali mati, bau busuk'. Saya bilang, 'Iya dari sini kok baunya nyengat banget'," ujarnya.

Simak Video 'Ibu dari 4 Anak Tewas di Jaksel Dirawat di RS karena KDRT':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Pintu Kontrakan Didobrak

Sebelum kontrakan tersebut dibuka secara paksa, Asmaro mengaku sempat mengirim pesan WA ke istri Panca yang saat itu berada di rumah sakit. Intinya, ia meminta izin membongkar pintu kontrakan.

"Pas itu, saya japri ibunya, dengan alasan mohon maaf belum bisa besuk, semoga cepat sehat. Terus saya bilang ke dia, 'Saya mau bongkar paksa pintu ini karena kunci duplikat sama pengontrak yang dulu-dulu nggak dibalikin, suka dicantelin gitu saja'," kata pesan Asmaro kepada istri Panca.

Asmaro pun membuka pintu kontrakan tersebut dengan disaksikan ketua RT dan beberapa warga. Ia juga memastikan bahwa kontrakan tersebut kosong.

"Pokoknya kontrakan udah kosong ya. Terus habis itu 'adik saya menuju kontrakan ya bu' 'oke saya tunggu '. Dia datang ke pak RT saya jalan duluan ke sini terus adiknya pak RT sama bu RT. Pas itu saya panggil si Budi yang biasa bantuan saya. 'mas tolong kita bongkar karena 15 kali saya telepon bapak (Panca) nggak ada balasan jadi kita bongkar aja nih banyak saksinya," kata Asmoro.

"Ini sudah ada saksi pak RT, adiknya sendiri udah ada, WA saya ke istrinya, kita bongkar. Itu tiga jam tukang kunci sampai nyerah tetap nggak bisa buka akhirnya kakak Panca ada pihak adik istrinya (Panca) ada. Ditendang berdua langsung jebol," tuturnya.

Hingga akhirnya pemilik kontrakan memutuskan mendobrak pintu kontrakan. Saat itulah mayat 4 bocah ditemukan dalam kamar dan Panca ditemukan tergeletak serta terluka di kamar mandi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads