Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan stunting masih menjadi persoalan besar yang mendesak untuk diselesaikan bersama. Ma'ruf menyinggung sejumlah dampak stunting terhadap anak.
"Stunting masih menjadi persoalan besar yang mendesak untuk kita selesaikan bersama. Stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga pada kesehatan hingga kemampuan berpikirnya," kata Ma'ruf saat menghadiri penyerahan bantuan stunting di Jember, Jawa Timur, Rabu (6/12/2023).
Ma'ruf khawatir terhadap pertumbuhan anak yang terkena dampak stunting. Ma'ruf juga menyinggung soal dampak anak terkena stunting terhadap pertumbuhan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak stunting nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang produktivitasnya rendah, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, dan semakin menimbulkan persoalan ketimpangan dan kemiskinan. Dengan kata lain, generasi penerus yang stunting tentu akan membawa masa depan bangsa yang stunting pula," jelasnya.
Ma'ruf menegaskan pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting pada anak. Oleh karena itu, Ma'ruf meminta agar program penurunan stunting terus dikawal. Dia kemudian menyinggung target nol stunting pada 2030.
"Berbagai upaya pemerintah telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30,8 persen tahun 2018 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Namun waktu kita untuk mencapai target 14 persen stunting di 2024 semakin terbatas," sebut dia.
"Saya minta semua pihak, termasuk para pimpinan daerah, tetap fokus mengawal pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, bahkan hingga zero stunting di tahun 2030 bisa tercapai, sebagaimana target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," imbuhnya.