Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri penyerahan bantuan untuk penurunan stunting anak di Jember, Jawa Timur. Ma'ruf meminta agar bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Pertama, pastikan bantuan stunting diberikan tepat sasaran dan tidak tumpang-tindih dengan mekanisme pemberian bantuan yang sudah diberikan pemerintah," kata Ma'ruf di lokasi acara di PT Semen Imasco Asiatic, Jember, Jawa Timur, Rabu (6/12/2023).
Bantuan program stunting ini diberikan oleh PT Semen Imasco Asiatic dan Yayasan Dewa Dewi Indonesia. Sebanyak 10 ribu bingkisan diberikan pada program ini. Bingkisan berisi beras, telur, kacang hijau, minyak goreng, tepung terigu, susu bayi, dan biskuit bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi PT Semen Imasco Asiatic dan Yayasan Dewa Dewi Indonesia atas komitmennya untuk mendukung percepatan penurunan stunting melalui Pemberian Bantuan Program Stunting di Kabupaten Jember," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf berharap bantuan ini berkontribusi untuk menurunkan stunting di Jember. Ma'ruf juga meminta Pemkab memetakan wilayah-wilayah stunting di Jember.
"Pemerintah Kabupaten Jember agar dapat memetakan kantong-kantong wilayah stunting dan mengidentifikasi layanan yang masih kurang dan harus diperbaiki. Selanjutnya, susun program untuk mengintervensi masalah yang ada dengan mengajak semua pihak untuk ikut terlibat," katanya.
Ma'ruf pun mengingatkan tentang kolaborasi dalam menangani stunting, baik dengan pemerintah pusat maupun pihak swasta.
"Optimalkan kolaborasi percepatan penurunan stunting antara pemerintah pusat dan daerah dengan unsur lainnya, tidak hanya dengan sektor swasta, tetapi juga perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga media," tutur dia.
"Pemerintah Kabupaten Jember agar mengoordinasikan dan memastikan bantuan dari bentuk-bentuk kemitraan disalurkan pada lokasi prioritas dan sasaran prioritas serta bisa mengisi celah cakupan layanan stunting yang belum bisa dipenuhi pemerintah," lanjutnya.
Lebih lanjut Ma'ruf mengingatkan agar bantuan stunting tak hanya diberikan kepada anak, tapi juga kepada ibu hamil.
"Pemberian bantuan pangan agar tidak hanya diberikan kepada anak stunting. Bantuan juga penting untuk diberikan kepada ibu hamil, juga kepada balita yang sehat untuk menjaga asupan gizi mereka agar tidak mengalami penurunan berat badan, utamanya ibu hamil dan anak-anak dari keluarga berisiko stunting," katanya.
Menurut Ma'ruf, angka stunting pada anak biasanya naik pada usia 6 bulan hingga 1 tahun. Dia meminta agar hal itu diantisipasi.
"Tren angka stunting pada anak meningkat pada usia enam bulan sampai dengan satu tahun, yang antara lain disebabkan oleh pemberian makanan pendamping ASI yang tidak mencukupi. Oleh karena itu, bantuan pangan agar diorientasikan pada pemberian makanan pendamping ASI dengan gizi yang tepat dan berkualitas, di mana salah satu yang dibutuhkan adalah asupan protein hewani, seperti telur, ikan, dan lainnya," jelasnya.
Selain itu, Ma'ruf mengimbau agar edukasi terkait pencegahan stunting terus dilakukan sehingga masyarakat memiliki kesadaran.
"Masifkan edukasi publik dan penyuluhan akan pentingnya mencegah stunting. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan terbangun dan timbul keinginan untuk turut berpartisipasi aktif dalam mempercepat penurunan stunting," pungkasnya.
Simak Video 'Alat Deteksi Stunting Berbasis AI Karya Mahasiswa UGM':