Proyek SJUT demi Atasi Kabel Semrawut di DKI Perlu Disegerakan

Proyek SJUT demi Atasi Kabel Semrawut di DKI Perlu Disegerakan

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Rabu, 06 Des 2023 12:43 WIB
Masalah kabel semrawut di Jl Kapten Tendean-Mampang, Jakarta, belum sepenuhnya beres. Masih banyak kabel menggantung dan tidak beraturan.
Masih Banyak Kabel Semrawut di Tendean Hingga Mampang (Chelsea Olivia Daffa)
Jakarta -

Permasalahan kabel semrawut di DKI Jakarta menjadi sorotan bahkan sempat memakan korban. Salah satu solusi yang sedang dilakukan adalah dengan pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu atau SJUT, yaitu menanam kabel-kabel di udara itu ke dalam tanah.

Seremonial pemotongan kabel udara yang semrawut di Jalan Mampang Prapatan Rayasudah setahun lebih berlalu dilakukan oleh Gubernur Jakarta terdahulu, Anies Baswedan. Kini sudah akhir 2023, kabel di Jalan Mampang Prapatan Raya masih saja bergelantungan dari tiang ke tiang.

Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan inisiatif Pemprov DKI Jakarta membangun SJUT perlu diapresiasi. Namun, proyek ini harus disegerakan dengan mempertimbangkan estetika, terintegrasi, tertata dan mudah diawasi pemeliharaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baguslah. Ini sesuai dengan Pergub DKI yang mengatur semua utilitas yg masih menggantung di udara untuk ditanam di bawah tanah," kata Yayat dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).

Menurutnya, kebijakan penurunan kabel sebagai bagian dari proyek SJUT secara bertahap akan ada penataan utilitas kota yang lebih terencana. Ia mengatakan kawasan yang bisa dibangun sesuai dengan daya dukung ketersediaan tanah, selain badan jalan yang juga bisa dimanfaatkan.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, semua operator wajib mengikuti aturan karena fasilitasnya sudah disediakan Pemprov DKI. Soal skema sewa yang dibebankan kepada operator, Yayat mengatakan memang sudah begitu seharusnya, karena fasilitas dibangun pemerintah dan biaya sewa digunakan untuk pemeliharaan.

"Tapi yang perlu dibahas, apakah dengan sewa tersebut tarif pelanggan jadi naik? Karena biasanya badan usaha nggak mau rugi dan akhirnya membebankan ke konsumen,"ujarnya.

Yayat pun memberikan contoh soal pembangunan SJUT di kawasan SCBD, Alam Sutera atau BSD. Ia menjelaskan, di kawasan tersebut sudah berlalu sistem ducting (utilitas bawah tanah), dan semua operator mengikuti sistem dan aturan yang ada. Menurutnya, tinggal bagaimana penetapan sewa tidak terlalu mahal dan biaya pemeliharaan utilitas yang mereka bangun.

"Tinggal tarifnya saja bagaimana bisa murah," ungkapnya.

Diketahui, dalam rangka pembangunan SJUT, Pemprov DKI Jakarta telah menunjuk anak perusahaan BUMN Jakpro, PT JIP, untuk menangani pekerjaan SJUT sepanjang 115 kilometer di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sementara Sarana Jaya ditugaskan untuk mengerjakan di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dengan total panjang ruas jalan 100 kilometer. Penunjukan PT JIP dan Sarana Jaya sudah disahkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 69 tahun 2020 dan Pergub Nomor 70 tahun 2020. Yayat pun mendorong agar diterbitkan Keputusan Gubernur baru agar proyek SJUT bisa dituntaskan.

Pada Rabu, 15 November 2023, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, mengatakan kabel-kabel udara yang menggelantung dari tiang ke tiang di Jl Mampang Prapatan Raya, masih terus berproses untuk 'dimasukkan' ke bawah tanah, yakni ke saluran Sistem Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).

"Jadi yang di Mampang itu tinggal sedikit. Nanti akan bergeser lagi ke wilayah lain," kata Heru kepada wartawan saat di temui di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Pihaknya akan tetap bergerak untuk mengamankan kabel-kabel itu ke dalam tanah. "Ya sudah 90 persen lebih. Sudah banyak itu yang di Mampang. Kita bergerak terus. Terus naik," ujarnya.

"Di Jakarta Selatan, yang sudah ada SJUT nya ada di Mampang, Tendean, Jalan Senopati. Itu kan sudah ada SJUT-nya. Sekarang masih berproses untuk kabelnya pindah ke bawah. Di Mampang itu paling banyak," sambungnya.

Ditanya mengenai kapan target selesainya pengerjaan SJUT, Heru mengatakan pihaknya akan terus mengerjakan proyek tersebut. Ia pun berharap agar tahun ini persoalan kabel di Mampang bisa selesai.

"Mampang itu berjalan terus, sampai kabel udara nggak ada," ucapnya.

"Nanti saya koreksi kan. Maunya ya selesai (tahun ini)," pungkasnya.

Simak juga 'Kabel Menjuntai Makan Korban, Sanksi Intai Pemilik Tak Lakukan Perbaikan':

[Gambas:Video 20detik]



(bel/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads