Mendagri Minta Sistem Peringatan Dini di Gunung Marapi Dievaluasi

Mendagri Minta Sistem Peringatan Dini di Gunung Marapi Dievaluasi

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 06 Des 2023 11:39 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri MulyaniΒ IndrawatiΒ (Lisye-detikcom)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri MulyaniΒ IndrawatiΒ (Lisye/detikcom)
Bali -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta agar evakuasi korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), yang masih terjebak, menjadi prioritas. Tito juga meminta sistem peringatan dini Gunung Marapi dievaluasi.

"Jadi memang kita sudah koordinasi juga dengan Pemerintah Provinsi Sumbar dan pemerintah kabupaten, paling utamanya penyelamatan nomor satu, evakuasi," kata Tito di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Rabu (6/12/2023).

Menurut Tito, sejumlah evaluasi harus dilakukan terkait erupsi Gunung Marapi ini. Tito mengingatkan akan pengamanan dilakukan agar alat pemantau aktivitas Gunung Marapi tidak dicuri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian setelah itu melakukan evaluasi, mulai dari sistem peringatan dini, sistem peringatan dini tadi memang harus dipikirkan langkah-langkah untuk bagaimana peralatan tersebut tidak sampai dicuri, dijaga, kerja sama dengan kepolisian, dengan yang menjaga konservasi, polisi hutan di sana," tutu dia.

Tito mengingatkan pentingnya sistem peringatan dini bencana. Dia kemudian mencontohkan sistem peringatan dini di Sulawesi Barat.

ADVERTISEMENT

"Dan kemudian memang dengan adanya sistem peringatan dini sebetulnya sudah yang dicontohkan di Sulawesi Barat, perlu dibuat drill, drill bila terjadi kejadian bencana, maka apa respons cepat yang harus dilakukan. Saya kira drill-drill seperti ini yang nanti akan kita sampaikan dalam Zoom Meeting hari Senin kepada seluruh kepala daerah untuk daerah masing-masing sesuai dengan potensi bencana daerah masing-masing melakukan drill sehingga jangan sampai terjadi kejadian baru responsif," jelas Tito.

"Jadi sudah ada langkah-langkah kalau terjadi apa apa ada plan A, plan B-nya," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya menyampaikan Gunung Marapidi di Sumatera Barat (Sumbar) sering erupsi tiba-tiba. Namun alat pendeteksi di Stasiun Pemantauan Gunung Api Marapi (GGSL) beberapa kali dicuri.

Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki, menyampaikan pada tahun ini sudah terjadi dua kali pencurian alat pemantau di Stasiun Guguak Solang.

Pencurian pertama terjadi pada akhir Maret. Pada 30 Maret 2023, rekaman seismik dari stasiun pemantauan terputus. Kemudian, besoknya dilakukan pengecekan.

"Tanggal 31 Maret 2023, dilakukan pengecekan lapangan. Kondisi stasiun sudah dibongkar," kata Ahmad saat dihubungi, Selasa (5/12).

Kemudian, pada 3 April 2023, pencurian itu dilaporkan ke Polres Tanah Datar. Pada 17 Mei 2023, dilakukan perbaikan pergantian baterai ACCU di stasiun.

Kejadian kedua terjadi pada 25 September 2023. Rekaman seismik dari stasiun pemantau putus. Tim dari PVMBG pun mengecek ke lokasi.

"Tanggal 11 Oktober 2023, tim dibagi dua. Satu tim pengecekan ke stasiun GGSL, dilakukan pengecekan lapangan. Kondisi stasiun aman. Satu tim lagi ke Stasiun Sago sebagai stasiun repeater dari GGSL ke pos pengamatan. dilakukan penggantian radio, kemudian data GGSL jalan kembali," katanya.

Simak Video 'Update Erupsi Marapi: Korban Jiwa 23 Orang-300 Personel SAR Diterjunkan':

[Gambas:Video 20detik]



(lir/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads