Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar 8 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat, yang erupsi segera dievakuasi. Ma'ruf juga meminta pemda melarang warga beraktivitas di zona berbahaya.
"Saya kira pertama tentu korban-korban itu supaya segera dievakuasi, kerjasama tentu BNPB dan BPBD dan juga Kabupaten Agam dan Tanah Datar, ini supaya segera itu dievakuasi. Kedua juga supaya melarang masyarakat untuk juga mendaki ke daerah yang berbahaya," kata Ma'ruf di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, (6/12/2023).
Ma'ruf meminta pihak terkait terus memantau aktivitas Gunung Marapi. Agar warga mengetahui terkait potensi bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian juga ada kerja sama antara BPBD dengan mitigasi vulkanik (PVMBG) supaya mereka bekerja sama untuk bisa terus memantau jangan sampai nanti akan terjadi bahaya tidak ada warning untuk pelarangan," tutur dia.
Ma'ruf juga menyoroti alat pemantau di Gunung Marapi yang diduga dicuri. Dia meminta pengamanan ditingkatkan.
"Dan tadi seperti tadi dikatakan ada yang dicuri ya, itu supaya pengamanannya, ini jadi ke depan hal ini harus lebih dibenahi, hal-hal yang mencegah kemungkinan terjadinya pendakian pada saat terjadi yang berbahaya," tutur dia.
Sebelumnya BNPB mengatakan jumlah korban terkonfirmasi meninggal dunia bertambah menjadi 15 orang akibat erupsi Gunung Marapi. Namun sebanyak 8 pendaki belum bisa dievakuasi.
"Dengan adanya penambahan korban tersebut, maka jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak 8 orang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (6/12).
Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) sering erupsi tiba-tiba. Namun alat pendeteksi di Stasiun Pemantauan Gunung Api Marapi (GGSL) beberapa kali dicuri.
Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki, menyampaikan, pada tahun ini sudah terjadi dua kali pencurian alat pemantau di Stasiun Guguak Solang.
Pencurian pertama terjadi pada akhir Maret. Pada 30 Maret 2023, rekaman seismik dari stasiun pemantauan terputus. Kemudian, besoknya dilakukan pengecekan.
"Tanggal 31 Maret 2023, dilakukan pengecekan lapangan. Kondisi stasiun sudah dibongkar," kata Ahmad saat dihubungi, Selasa (5/12/2023).
Kemudian, pada 3 April 2023, pencurian itu dilaporkan ke Polres Tanah Datar. Pada 17 Mei 2023, dilakukan perbaikan pergantian baterai ACCU di stasiun.
Kejadian kedua terjadi pada 25 September 2023. Rekaman seismik dari stasiun pemantau putus. Tim dari PVMBG pun mengecek ke lokasi.
"Tanggal 11 Oktober 2023, tim dibagi dua. Satu tim pengecekan ke stasiun GGSL, dilakukan pengecekan lapangan. Kondisi stasiun aman. Satu tim lagi ke Stasiun Sago sebagai Stasiun Repeter dari GGSL ke Pos Pengamatan. dilakukan penggantian Radio, kemudian data GGSL jalan kembali," katanya.
Simak Video 'Update Erupsi Marapi: Korban Jiwa 23 Orang-300 Personel SAR Diterjunkan':