.webp)
Sebagai salah satu perusahaan industri smelter nikel terbesar di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) senantiasa mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar lingkar industri. Salah satunya dengan menginisiasi berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga sosial ekonomi.
Program ini merupakan salah satu wujud dari komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar lingkar industri. Langkah ini juga menjadi upaya dalam membangun hubungan yang baik dengan para stakeholder dan warga lokal, serta menjaga lingkungan tempat perusahaan beroperasi.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengungkapkan sejumlah upaya yang dilakukan dalam bidang kesehatan, antara lain menyiapkan sarana edukasi guna meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan warga mengenai penyakit tidak menular (PTM) di Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge pada Agustus 2023 lalu. Daerah tersebut menjadi wilayah tempat lingkar industri PT GNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, PTM di dunia dapat menyebabkan kematian sedikitnya 70%. Meski tidak menular, pengendalian risiko yang lemah berpengaruh terhadap peningkatan kasus tiap tahun. PTM yang kian meningkat antara lain seperti hipertensi, diabetes, stroke, serta penyakit sendi.
"Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa PT Gunbuster Nickel Industry memiliki perhatian besar terhadap pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan, terutama melalui edukasi dan pengendalian PTM," ungkap Mellysa dalam keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).
Mellysa menambahkan CSR dari PT GNI merupakan bukti nyata perusahaan yang secara aktif membangun sektor ekonomi, sosial, dan infrastruktur di sekitar kawasan operasional industri.
Kepedulian PT GNI juga ditunjukkan di bidang pendidikan. Pada tahun 2022, PT GNI menyelenggarakan kegiatan CSR lewat pemberian bantuan pendidikan di SMP Alkhairaat, Bungintimbe, Petasia Timur, Morowali Utara. PT GNI menyerahkan sejumlah buku mata pelajaran Bahasa Inggris, Kamus Inggris-Indonesia terbaru, dan WiFi Orbit Max. Pihaknya berharap bantuan ini mampu memfasilitasi siswa dan guru untuk kegiatan belajar mengajar dalam rangka mengembangkan pengetahuan bahasa asing mereka.
Selain itu, PT GNI juga membangun infrastruktur bagi masyarakat sekitar smelter, salah satunya membangun jalan sebagai akses karyawan menuju pabrik. Mellysa mengatakan ruas jalan ini bisa juga dimanfaatkan warga untuk aktivitas lainnya.
Di tahun 2022, PT GNI juga merampungkan pembangunan jembatan yang merentang di Desa Bungintimbe, Petasia Timur, Morowali Utara. Jembatan ini dibangun demi kenyamanan, keamanan, dan efisiensi waktu untuk mobilitas para pekerja yang juga bisa digunakan oleh masyarakat sekitarnya.
Berkat dukungan dari banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, pembangunan jembatan yang menghubungkan Sungai Laa ini rampung dalam waktu empat bulan. Jembatan yang menghubungkan sungai terbesar di Morowali Utara, yaitu Sungai Laa, ini memiliki kapasitas untuk mengakomodasi beban melebihi 90 ton, memiliki panjang bentang sekitar 60 meter, dan lebar 8 meter.
PT GNI Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 Foto: Misriawati Tosae, Pedagang Sayur di Pasar Bunta, Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Dok. Youtube PT GNI) |
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan III-2023 terhadap triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 13,06% (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,99%. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,23%.
Selain itu, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) penyumbang pertumbuhan ekonomi triwulan III-2023 paling tinggi dari industri pengolahan sebesar 42,23%, kemudian dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 15,59% serta pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 14,78%.
Mellysa menilai capaian ini tidak terlepas dari keberadaan PT GNI. Sebab pihaknya tak hanya berkomitmen di bidang infrastruktur, tapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya kepada masyarakat yang tinggal di Desa Bunta, Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Keberadaan PT GNI inilah yang dinilai masyarakat telah membantu meningkatkan taraf kehidupan mereka.
Mellysa juga menegaskan berbagai pemberdayaan yang menciptakan kepuasan bagi masyarakat tersebut menjadi motivasi bagi PT Gunbuster Nickel Industry untuk terus berkembang. Serta berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi masyarakat khususnya di sekitar lingkar industri.
"Kami percaya, keberadaan hilirisasi nikel yang dimotori oleh keberadaan smelter, termasuk kontribusi nyata dari PT GNI dalam memberikan dampak positif pada perekonomian Morowali Utara," tandasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang sayur di Pasar Bunta, Misriawati Tosae mengisahkan perbedaan kondisi ekonominya dulu dan sekarang. Sebelum kedatangan PT GNI, ia mengatakan Pasar Bunta sepi penjual dan pembeli. Bahkan, ia hanya mampu membawa pulang Rp 50.000 per hari dari hasil jualan. Namun, setelah kedatangan PT GNI, omzet penjualannya pun bertambah.
"Saya berharap, semoga PT GNI semakin sukses dan berkembang sehingga Pasar di Desa Bunta juga berkembang dan ramai," kata Misriawati.
(ega/ega)
