Kebohongan demi Kebohongan Alung Terbongkar Usai Bunuh Wulan

Kebohongan demi Kebohongan Alung Terbongkar Usai Bunuh Wulan

Muchamad Sholihin - detikNews
Rabu, 06 Des 2023 07:49 WIB
Ini tampang Alung, tersangka pembunuh Fitria di Bogor.
Foto: Ayah Fitria Wulandari, Iwan Irawan menunjukkan foto Alung tersangka pembunuh putrinya. (dok. Istimewa)
Bogor -

Rahmat Agil Septiansyah alias Alung (21) menutupi kematian kekasihnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21). Kebohongan demi kebohongan disampaikan Alung kepada sejumlah orang demi menutupi tewasnya Wulan yang ternyata dia bunuh.

Hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa Alung membunuh Wulan di sebuah hotel di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, pada Jumat 1 Desember dini hari. Alung kemudian menyembunyikan jasad Wulan di sebuah ruko di Jalan Dr Semeru, Kota Bogor.

Jasad Wulan baru terungkap pada Sabtu 2 Desember malam. Kasus ini terbongkar setelah ayah Wulan bernama Iwan Irawan (43) melapor ke polisi terkait kematian tidak wajar putrinya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembunuhan ini diawali pertemuan Alung dan Wulan di sebuah kafe di Bogor Tengah, Kota Bogor. Kamis (31/11) malam, Alung menjemput Wulan, lalu membawanya ke hotel di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor.

"Tersangka bertemu dengan korban itu malam Jumat di Malabar. Malam itu dijemputlah oleh Tersangka, kemudian Tersangka bersama korban jalan menuju (Hotel) RedDoorz Pondok Nirmala, Kedung Badak, Tanahsareal Kota Bogor," kata Bismo dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (5/12).

ADVERTISEMENT

Di dalam hotel, Alung dan Wulan bertengkar. Pengakuan Alung, pertengkaran terjadi karena korban menolak diputuskan hubungannya dengan Alung.

"Jam 1 dini hari, Tersangka ingin memutuskan hubungan dengan korban. Korban menolak, korban teriak, kemudian dari Tersangka membekap mulut korban, menutup jalan napas hidung dan mulutnya, selama 5 menit. Kemudian melakukan, menekan leher, sehingga korban kehabisan napas dan kemudian meninggal dunia," jelas Bismo.

Alung kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Alung pun mengaku menyesal.

"Menyesal telah melakukan ini," kata Alung saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (5/12/2023).

Saat ditanya alasannya membunuh Wulan, Alung berkilah. Alung mengklaim tidak berniat membunuh kekasihnya itu.

"Nggak ada niat untuk membunuh," kata Alung sambil tertunduk.

Lantas apa saja kebohongan yang disampaikan Alung? Simak di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Gadis Tewas Mengenaskan Setelah Dianiaya Pacar di Bogor, Ini Tampang Pelaku':

[Gambas:Video 20detik]



Alung Bohongi Ayah Wulan Sebut Wulan Jatuh dari Motor

Kebohongan pertama Alung adalah ketika ia menyampaikan kondisi Wulan kepada ayah Wulan yang bernama Iwan Irawan. Kepada Iwan, Alung mengaku bahwa Wulan lompat dari motor.

"Di situ si Alung bilang, pokoknya sambil nangis, ciumin tangan saya, 'maafin Alung, Yah, si kakak (Wulan) lompat dari motor', jadi ngomongnya lompat dari motor," kata Iwan, ayah Wulan, ketika ditemui di rumahnya di Bogor, Senin (4/12).

Semula, Iwan tak mencurigainya. Iwan lantas meminta Alung menunjukkan di mana Wulan berada.

Sampai akhirnya Alung menunjukkan jasad Wulan berada di atas meja di ruko di Jalan Semeru. Iwan kaget saat melihat putrinya terbujur kaku tak bernyawa.

"Saya lihat, astagfirullah, ya Allah, kata saya, ini sudah hancur, rusak (menunjuk bagian hidung). Mukanya sudah membiru, saya pegang tangannya, kata saya ini mah anak saya sudah meninggal," katanya.

Alung Bikin Chat Palsu Seolah-olah dari Wulan

Sebelum akhirnya menunjukkan jasad Wulan kepada Iwan, Alung berusaha merekayasa soal pembunuhan itu. Yang pertama dia lakukan adalah merekayasa chat yang seolah-olah antara dirinya dengan Wulan.

Iwan sempat menghubungi Alung menanyakan keberadaan Fitria. Namun, Alung membohongi Iwan dan mengaku sudah mengantar pulang Fitria sampai depan rumahnya.

"Dia jawab 'lah emang belum pulang Mah? Ada bukti chat saya sama Alung. Kan sudah Alung anterin malam juga jam 02.00, kata Alung nih. Sudah Alung anterin sampai depan rumah, kata dia, cuman Alung pulang lagi," jelasnya.

Iwan lantas bertanya-tanya di mana gerangan Fitria berada. Saat itu Alung mencoba meyakinkan Iwan untuk mencari Fitria.

"Saya tanya, 'tapi kemana ya Lung, kok belum pulang sampai saat ini. Semua temennya yang ikut ngopi, sudah dihubungin semua tapi nggak ada. Dia bilang, iya mah nanti Alung cari, katanya sebisa mungkin Alung," katanya.


Baca kebohongan Alung lainnya di halaman selanjutnya....

Kelabui Teman dan Petugas Hotel

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menyampaikan Alung mengeluarkan jasad Wulan dari kamar hotel di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, dibantu temannya. Alung berbohong saat ditanya temannya soal kondisi Wulan yang terluka dan tergeletak.

"Tersangka keluar dari hotel menemui temannya, kemudian mengatakan 'tolong saya' akhirnya dari temannya tersebut datang ke hotel. Ketika sampai, lampu kamar gelap. Ketika dinyalakan, (teman Alung) kemudian melihat korban dengan kondisi telentang dengan darah di seprai," kata Bismo di Polresta Bogor Kota, Selasa (5/12/2023).

Untuk meyakinkan temannya itu, Alung menyebut Wulan kecelakaan. Pada saat itu Alung mengaku ke temannya akan membawa Wulan pulang ke rumah orang tuanya.

"(Teman bertanya) ini karena apa? Dijawab tersangka karena kecelakaan. Kalau begitu, beri tahu orang tuanya atau bawa ke rumah sakit. Tersangka kemudian bilang kita bawa ke orang tuanya dulu," kata Bismo menirukan percakapan pelaku dan temannya di dalam kamar hotel.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila mengatakan Alung juga sempat beralibi bahwa pacarnya sedang mabuk. Hal diucapkan Alung ketika dipergoki petugas hotel saat hendak membawa Wulan.

"Itu sempat (mengundang kecurigaan) pada saat keluar dari pondokan (hotel Jl Sholis). Sudah ditanyakan petugas penginapan, 'Itu kenapa korban seperti itu?'. Alibi yang dikatakan pelaku, korban dalam kondisi mabuk," kata Rizka.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads