Iwan Irawan (43) mengungkapkan, Rahmat Agil Septiansyah alias Alung (20) sempat meminta maaf sambil menangis saat mengabarkan soal Fitria Wulandari alias Wulan (21). Namun Alung berkata bohong saat menangis ketika menyampaikan kondisi Wulan.
"Di situ si Alung bilang, pokoknya sambil nangis, ciumin tangan saya, 'maafin Alung, Yah, si kakak (Wulan) lompat dari motor', jadi ngomongnya lompat dari motor," kata Iwan, ayah Wulan, ketika ditemui di rumahnya di Bogor, Senin (4/12/2023).
Semula, Iwan tak mencurigainya. Iwan lantas meminta Alung menunjukkan di mana Wulan berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alung kemudian mengajak Iwan masuk ke ruko di Jalan Semeru, Kota Bogor. Kondisi ruko gelap gulita saat Iwan, Alung, ayah Alung, dan kakak Alung masuk.
Alung lantas mengatakan Wulan ada di atas meja. Iwan lalu menyalakan lampu kamera untuk mencari Wulan.
"Saya tanya mana si kakak, dia bilang itu di sana di atas meja. Disenter sama saya pakai lampu HP," katanya.
Betapa kagetnya Iwan saat mendapati Wulan sudah terbujur kaku. Wajah Wulan sudah membiru dan hancur.
"Saya lihat, astagfirullah, ya Allah, kata saya, ini sudah hancur, rusak (menunjuk bagian hidung). Mukanya sudah membiru, saya pegang tangannya, kata saya ini mah anak saya sudah meninggal," katanya.
Dibunuh di Hotel
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menjelaskan pembunuhan diawali pertemuan pelaku dan korban di sebuah kafe di Bogor Tengah, Kota Bogor. Kamis (31/11) malam, Alung menjemput Wulan, lalu membawanya ke hotel di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor.
"Tersangka bertemu dengan korban itu malam Jumat di Malabar. Malam itu dijemputlah oleh Tersangka, kemudian Tersangka bersama korban jalan menuju (Hotel) RedDoorz Pondok Nirmala, Kedung Badak, Tanahsareal Kota Bogor," kata Bismo dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (5/12).
Di dalam hotel, Alung dan Wulan bertengkar yang berakhir dengan pembunuhan tepat pada pukul 01.00 WIB, Jumat (1/12) dini hari. Pengakuan Alung, pertengkaran terjadi karena korban menolak diputuskan hubungannya dengan Alung.
"Jam 1 dini hari, Tersangka ingin memutuskan hubungan dengan korban. Korban menolak, korban teriak, kemudian dari Tersangka membekap mulut korban, menutup jalan napas hidung dan mulutnya, selama 5 menit. Kemudian melakukan, menekan leher, sehingga korban kehabisan napas dan kemudian meninggal dunia," jelas Bismo.
Alung kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. Pria yang bekerja sebagai tukang parkir itu kini ditahan polisi.
Simak juga Video: Tampang Pembunuh Nicholas Simbolon-3 Tunawisma di LA