Rahmat Agil Septiansyah alias Alung (20) sempat menutupi kebohongan dengan kebohongan soal kematian pacarnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21). Alung bahkan mengelabui ayah Wulan, Iwan Irawan (43), seolah-olah Wulan jatuh dari motor.
Hal itu disampaikan oleh Alung sebelum akhirnya ia menunjukkan jasad Wulan kepada Iwan di ruko di Jalan Semeru, Kota Bogor, pada Sabtu (2/12) malam. Semula, Iwan percaya saja pada ucapan Alung.
"Di situ si Alung bilang, pokoknya sambil nangis, ciumin tangan saya, 'maafin Alung, Yah, si kakak (wulan) lompat dari motor', jadi ngomongnya lompat dari motor," kata Iwan ditemui di rumahnya di Bogor, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Sabtu, 2 Desember siang, Iwan memang sempat menggantikan Alung menjaga parkiran depan ruko tempat jasad Wulan ditemukan. Saat itu Iwan tidak menaruh kecurigaan.
Malam hari setelah menjaga ruko, Iwan kembali ke rumahnya. Tapi, setiba Iwan di rumah, Alung menghubunginya kembali dan memintanya kembali ke ruko.
"Saya pulang, nggak lama pulang saya ditelepon lagi sama Alung. 'Yah, ke sini, ada yang ketinggalan'. Saya balik lagi ke sana (parkiran ruko), saya tanya ada apa? Saya ditarik ke dalam pos sama kakaknya si Alung. Di dalam pos ada si Alung sama bapaknya sama kakaknya," katanya.
Saat itulah Alung kemudian menceritakan soal Wulan yang diakuinya melompat dari motor. Mendengar hal itu, Iwan lantas menanyakan di mana Wulan berada.
"Saya tanya si kakak (Wulan) di mana, dia bilang mukanya luka lecet. Saya bilang di mana si kakak, dia bilang di dalam ruko. Saya bilang ya udah hayu kita bawa ke rumah sakit. Hayu di mana si kakak," katanya.
Tak terlintas di benak pikiran Iwan jika Wulan sudah meninggal ketika Alung berniat menunjukkan keberadaan putrinya itu. Iwan bersama Alung, ayah Alung, dan kakak Alung lantas masuk ke dalam ruko yang dalam keadaan gelap gulita.
"Kan saya nggak ada pikiran kalau dia sudah meninggal ya di situ. Saya, bapaknya, kakaknya, sama si tersangka ke ruko itu kan. Ruko dibuka sama Alung sama kakaknya keadaan dalam ruko gelap," tuturnya.
Baca selanjutnya: jasad Wulan di atas meja....
Jasad Wulan di Atas Meja
Alung lantas mengatakan Wulan ada di atas meja. Iwan lalu menyalakan lampu kamera untuk mencari Wulan.
"Saya tanya mana si kakak, dia bilang itu di sana di atas meja. Disenter sama saya pakai lampu HP," katanya.
Betapa kagetnya Iwan saat mendapati Wulan sudah terbujur kaku. Wajah Wulan sudah membiru dan hancur.
"Saya lihat astagfirullah, ya Allah, kata saya, ini sudah hancur, rusak (menunjuk bagian hidung). Mukanya sudah membiru, saya pegang tangannya, kata saya ini mah anak saya sudah meninggal," katanya.
Ayah Alung Menangis
Seketika itu, ayah Alung menangis sambil bersujud. Iwan tak melihat jelas bagaimana reaksi Alung sekeluarga karena kondisi di dalam ruko gelap.
"Di situ juga bapaknya nangis, pada sujud atau apa kan gelap ya," katanya.
Iwan sungguh geram. Ia kemudian beranjak keluar dari ruko, namun sempat ditahan oleh kakak Alung.
"Saya keluar, sempet ditahan 'jangan, Pak, jangan diributin (diramein)'. Saya jalan mau ke motor ditahan lagi sama kakaknya, si Alung juga ngomong pokoknya saya siap pasang badan, mau digimanain sama ayah juga siap emang saya yang salah, gitu kata dia," tuturnya.