Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memasukkan budaya-budaya Indonesia sebagai alat soft diplomacy di gelaran konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP-28) yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Penanggung Jawab Paviliun Indonesia, Plt Dirjen PHL Agus Justianto, mendesain paviliun Indonesia sebagai one stop entertainment zone. Para pengunjung dimanjakan dengan diplomasi perut dengan hadirnya makanan khas Indonesia.
Selain itu, kopi khas Indonesia juga menarik minat para pengunjung untuk mengikuti ratusan diskusi dari ratusan narasumber berkompeten yang hadir yang mengisi diskusi di Paviliun Indonesia.
Sejak hari pertama dibuka pada Kamis (30/11/2023), Paviliun Indonesia di arena Dubai Expo tidak pernah sepi pengunjung dari berbagai negara. Ada daya tarik istimewa yang membuat paviliun Indonesia lebih ramai dibandingkan paviliun lain. Selain itu, pernak-pernik khas Indonesia, seperti tas batik dan lainnya, juga jadi bahan rebutan.
Siang ini Sabtu (2/12/2023), halaman depan Paviliun Indonesia disulap bak pertunjukan tari. Tiga perempuan berpakaian khas Betawi bernuansa merah putih melenggak-lenggok membawakan tarian.
Ketiganya membawakan tarian Kinanti Laras, yang merupakan tari khas Betawi. Mereka datang jauh-jauh dari Indonesia untuk menjalankan soft diplomacy.
![]() |
Nyatanya, cara soft diplomacy itu efektif. Banyak pengunjung dari berbagai negara seolah terbius mengikuti tarian yang diiringi alunan musik Betawi. Mereka lantas berfoto bersama dan mengikuti sesi di Paviliun Indonesia.
"Tema Paviliun Indonesia adalah Indonesia Climate Action: Inspiring The World," kata Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto dalam konferensi pers di paviliun Indonesia di arenaCOP28Dubai, Rabu (29/11/2023).
Tema besar ini didukung dengan empat subtema, yaitu stronger new renewable energy commitments, robust climate action and land based sector, inspiring finance and technology innovation, dan solid collaborative climate action of peoples prosperity.
Tujuan Paviliun Indonesia adalah sebagai upaya soft diplomacy untuk menyuarakan aksi, strategi, dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional, sebagai wujud nyata bersama-sama memimpin aksi iklim. Juga mempromosikan program pengendalian perubahan iklim oleh pemerintah Indonesia bersama para pihak secara konstruktif, integratif, dan elaboratif.
"Dan membuka kesempatan bagi para pihak untuk mengeksplorasi ide, peluang, dan jejaring kerja dalam konteks penguatan upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia," paparnya. (van/jbr)