Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam national statement-nya menegaskan cita-cita Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060. Dalam keterbatasan Indonesia banyak melakukan kerja nyata, saatnya negara maju menunjukkan komitmennya!
Presiden Jokowi menuturkan Indonesia memerlukan US$ 1 triliun untuk mewujudkan net zero emission pada 2060. Jokowi mengajak negara lain berkolaborasi untuk mewujudkannya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkap betapa kerasnya Indonesia bekerja dalam aksi iklim. Dana terbesarnya masih swadaya dan melibatkan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsultasi saya kepada Bapak Presiden bahwa Indonesia atasi awal dari pengendalian emisi sektor hutan dan lahan. Dan itu hampir keseluruhannya dari sumber daya nasional, APBN, dan dari masyarakat Indonesia sendiri. Masih sedikit sekali dari kerja sama teknik luar negeri," papar Menteri Siti kepada wartawan di Dubai, Sabtu (2/12/2023).
Sementara itu, emisi terbesar saat ini dari sektor energi. Karena itu, seharusnya semua pihak yang menghasilkan emisi besar dari sektor energi harus berkontribusi, jangan sampai menutup mata.
"Namun pengemisi terbesar kalau sekarang ya sektor energi. Yang untuk itu perlu dukungan kerja sama teknologi dan finansial. Salah satunya yang diangkat dalam 2-3 tahun terakhir soal blended finance. Tapi belum konkret juga, tidak mudah," ungkap Menteri Siti.
Namun Indonesia tak menyerah dalam keterbatasan. Apa yang bisa dikerjakan terus dilakukan dalam menggapai mimpi nol emisi karbon 2060.
"Indonesia kita kerja yang bisa kita kerjakan dulu dengan modal dasar partisipasi masyarakat dalam atasi iklim," pungkasnya.
(van/jbr)