Jakarta -
Kapolres Dumai AKBP Dhovan Aktavianton mengatakan Polres bersama pemerintah setempat membuat Kampung Bebas Narkoba di Kecamatan Dumai Kota, Dumai, Riau. Program itu dibangun di kampung yang dulunya merupakan lokasi rawan peredaran narkoba di Dumai.
Kampung Bebas Narkoba ini diresmikan pada Agustus kemarin. Kampung yang awalnya lokasi peredaran narkoba diubah menjadi tempat wisata oleh Polres Dumai bersama Pemkot Dumai.
"Ada Kampung Narkoba, dengan program kita, kita membuat kampung itu menjadi Kampung Bebas Narkoba, caranya itu mengubah pekerjaan mereka yang sebelumnya mengkonsumsi maupun mengedarkan narkoba menjadi tempat wisata," kata Kapolres Dumai AKBP Dhovan dalam program Jumat Curhat detikPagi, Jumat (1/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhovan menyebut kampung tersebut dekat dengan pantai dan hutan bakau. Polres dan Pemda menyulap tempat itu menjadi tempat wisata dan membangun sejumlah kafe.
"Karena daerah kampung itu dekat dengan pantai dan banyak sekali tumbuhan bakau, kita ciptakan di situ ada kafe, lesehan yang bisa digunakan untuk ngobrol, piknik. Cara mempromosikan dengan medsos kita maupun medsos yang dikelola Kampung Bebas Narkoba itu," tutur dia.
Pembangunan Kampung Bebas Narkoba ini dilakukan secara bertahap selama enam bulan. Dhovan menyebut pihaknya awalnya melakukan pendekatan dan meyakinkan masyarakat untuk menjauhi narkoba dan memberikan lapangan pekerjaan baru.
"Jadi kita inventarisir dulu mana yang mau bekerja di lokasi wisata dan mana yang mau bekerja di tempat lain. Di Dumai itu merupakan pusat perekonomian di Riau, banyak perusahaan yang ada di situ. Ada beberapa pemuda yang tidak terakomodir di kampung narkoba kita salurkan ke perusahaan-perusahaan, kalau mereka sebagai satpam kita bentuk diksar-diksar yang baru," tutur Dhovan.
"Kita melarang dia tetapi harus ada solusi. Jadi kita sebelum membentuk kampung bebas narkoba itu sudah berkoordinasi dulu dengan pemda, pemda mendukung sekali dengan adanya program kita," imbuhnya.
Untuk mempromosikan kampung tersebut, Polres Dumai dan Pemkot menggelar sejumlah acara di lokasi. Sehingga, para wisatawan tertarik untuk datang ke Kampung Bebas Narkoba itu.
"Kemudian kita menggandeng dengan pemda, acara-acara pemda dan acara kita dipusatkan di situ, berdatangnya tamu-tamu di lokasi itu akan menambah promosi sehingga menyebarkan ke yang lain, bahwa 'Oh di Dumai sekarang ada tempat yang bagus ini', masyarakat itu situ mulai ada jualan, mulai ada parkir," katanya.
Dhovan mengakui bahwa tidak mudah untuk mengubah kampung tersebut menjadi kampung bebas narkoba. Namun, pihaknya terus melakukan pendampingan hingga kampung itu diresmikan.
"Kita untuk mengubah image mereka, merubah pekerjaan mereka memang butuh waktu, untuk meyakinkan mereka bahwa kehidupan mereka akan lebih baik. Kita menggandeng pemda juga, dengan memberikan bantuan, fasilitas diperbaiki, jalan terutama, itu dibantu oleh Pemda. Kemudian penerangan, dikasih lampu-lampu. Itu mendapatkan juara satu tingkat Polda dan juara tiga tingkat nasional," sebut dia.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
Ungkap Kasus TPPO
Selain itu, Dhovan juga menyinggung kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Dumai. Dia menyebut Dumai yang berbatasan langsung dengan Malaysia rentan akan kasus pengiriman tenaga kerja ilegal.
"Kita juga menangani Tindak Pidana Perdagangan Orang, ini ada di sini. Jadi mereka itu dikoordinir oleh istilahnya tekong, tekong itu mengkoordinir, jadi koordinator, mereka mencari korban-korban untuk bekerja di luar negeri, tapi tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah. Mereka melewati pintu-pintu yang memang tidak ada petugas imigrasi di situ," kata dia.
Dhavon mengatakan kasus perdagangan orang di Dumai setiap tahunnya meningkat. Sepanjang tahun 2023 ini, sebanyak 102 calon pekerja migran ilegal (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia berhasil digagalkan.
"Dari data kami setiap tahunnya meningkat, dari 2021 itu 1 kasus, kemudian 2022 3 kasus, di 2023 ini kita 13 kasus kemudian orang yang berhasil kita selamatnya 102 orang, itu kita selamatkan mereka tidak jadi berangkat ke Malaysia," tutur dia.
Dalam tiga tahun terakhir, ada 17 kasus TPPO yang tangani oleh Polres Dumai. Sebanyak 212 calon PMI berhasil digagalkan dengan 28 orang tersangka.
"Semuanya kita proses dan sebagian besar sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan," tutur dia.
Penyulingan Air Bersih
Lebih lanjut, Dhovan mengatakan Polres Dumai juga membuat program penyulingan air bersih di Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan. Polres juga menggandeng Pemkot Dumai untuk memberikan bantuan di pedalaman Dumai ini.
"Jadi daerah Batu Teritip itu dari Dumai itu jaraknya jalan darat 2 jam, sungai 2 jam, jalan kaki 30 menit, jadi sangat jauh. Terus kenapa pertimbangan Pemko bersama kami melakukan bakti sosial berupa pemberian air bersih itu, karena di situ untuk mendapatkan air minum bersih itu hanya mengandalkan air hujan," sebutnya.
Dhovan menyebut daerah itu memang sulit untuk mendapatkan air bersih. Warga hanya mengandalkan air hujan dan membeli air bersih ke kota.
"Ketika musim kemarau dia harus menyusuri sungai untuk mendapatkan air minum isi ulang ke kota. Sehingga pertimbangan Bapak Wali Kota bersama saya untuk memberikan bantuan mesin RO itu, yang langsung bisa diminum. Sama Bapak Wali Kota dan kami diberikan bantuan air bersih dan penerangan supaya desa itu bisa berkembang nantinya," tutur Dhovan.
Bakti Kesehatan
Pada bidang kesehatan, Polres Dumai juga memberikan perhatian. Dhovan melakukan hal itu karena dia mendapatkan keluhan dari masyarakat saat Jumat Curhat.
"Begitu kami menjabat, kami langsung terjun ke masyarakat kemudian mereka banyak mengeluhkan tentang kesehatan, ada yang keluarganya sakit kemudian belum mendapatkan pengobatan yang layak, dengan Jumat Curhat ini bisa menampung semua keinginan masyarakat," jelasnya.
Dhovan menyebut Polres Dumai juga mendukung program kesehatan yang digagas Pemkot Dumai. Dia menyebut para Bhabinkamtibmas akan mendata warga yang butuh bantuan kesehatan untuk diberikan pengobatan.
"Di Kota Dumai itu ada program khidmat kesehatan, jadi setiap masyarakat yang memiliki KTP Dumai itu gratis melaksanakan pengobatan, kami hanya menfasilitasi Bhabinkantibmas tolong mencari masyarakat yang kurang mampu kita akan sampaikan," sebutnya.
Dhovan menyebut pada beberapa kesempatan, Polres Dumai juga akan melakukan bakti kesehatan. Semua tenaga kesehatan adalah ibu-ibu Bhayangkari dari Polres Dumai.
"Kita melaksanakan kegiatan bakti kesehatan, karena kebetulan istri saya dokter sehingga kita memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar musola itu dengan melihatkan tenaga medis dari ibu-ibu Bhayangkari ini, karena alhamdulillah Bhayangkari banyak yang tenaga kesehatan," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini