IOJI Minta Eksekutif-Legislatif Melek Isu Konservasi Keanekaragaman Hayati

IOJI Minta Eksekutif-Legislatif Melek Isu Konservasi Keanekaragaman Hayati

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 29 Nov 2023 19:28 WIB
Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI). (Devi/detikcom)
Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI). (Devi/detikcom)
Jakarta -

Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) mendukung pemerintah memperkuat sistem keamanan laut Indonesia. Di sisi lain, Mas Achmad Santosa sebagai Chief Executive Officer IOJI mendorong para pihak sadar akan isu konservasi keanekaragaman hayati laut.

Untuk itu, IOJI menginisiasi media briefing untuk membahas Biodiversity Protection Beyond National Jurisdiction (BBNJ) di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023). Turut hadir dalam diskusi ini Program Director IOJI Grace Binowo dan Senior Advisor IOJI Andreas Aditya Salim.

BBNJ merupakan perjanjian baru di bawah UNCLOS (The United Nations Convention on the Law of the Sea) untuk mengatur perlindungan dan pemanfaatan sumber daya genetik di laut internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada dua hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama memang rising awareness itu menjadi sangat penting, terutama bagi pelaku political," kata Achmad saat acara media briefing yang bertema 'Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut di Luar Yurisdiksi Nasional' itu.

Achmad mengatakan Indonesia termasuk 17 besar negara mega-biodiversity di dunia. Menurutnya, berdasarkan data Bappenas, ada 21 tipe ekosistem utama yang dibagi menjadi 74 tipe vegetasi.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan itu sudah bukan pertanyaan lagi, harus. Karena kita bisa kehilangan keanekaragaman hayati," paparnya.

"Apakah itu eksekutif maupun legislatif. Karena tadi sebagaimana dikatakan bahwa undang-undang tentang perjanjian internasional kita itu untuk isu lingkungan harus melalui tahap undang-undang, berarti memang peningkatan anggota DPR menjadi sangat penting," jelasnya.

Acmad menyampaikan IOJI berencana mengembangkan program rising awareness. Selanjutnya akan dilakukan roadmap sampai ratifikasi.

"Oleh sebab itu, dalam roadmap ini kalau kami berpikir penting sekali kita memiliki naskah akademis itu di dalamnya adalah yang disebut regulatory impact assessment apa implikasi kalau kita ratifikasi sehingga kita siap dengan segala hal yang akan menjadi faktor kendala dari efektivitas BBNJ itu sebetulnya yang ingin kita lakukan," lanjutnya.

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads